luxdomini.net

Tak Melulu Negatif, Ini 3 Sisi Positif Menjadi Orang Berwatak Keras

Ilustrasi laki-laki berwatak keras.
Lihat Foto

JAKARTA, – Orang-orang dengan watak yang keras kerap dianggap hanya memiliki sisi negati.f

Sebab, sifat yang terkenal dari orang-orang ini adalah betapa keras kepalanya mereka. Padahal, menjadi orang berwatak keras tidak selamanya negatif.

Psikolog klinis Fitri Jayanthi, M.Psi. menuturkan, ada sejumlah hal positif dari orang-orang berwatak keras yang patut dicontoh. Apa saja?

Sisi positif orang berwatak keras

1. Berani berpendapat

Menurut Fitri, orang-orang yang memiliki watak keras berani berpendapat. Mereka yang cenderung pemalu bisa belajar dari orang-orang tersebut untuk menyuarakan pendapatnya.

“Sisi positifnya, mereka berani mengeluarkan pendapat. Banyak orang yang justru tidak berani mengemukakan pendapat,” kata dia kepada , Selasa (5/11/2024).

2. Pantang menyerah

Sisi positif lainnya adalah pantang menyerah. Orang-orang berwatak keras sudah tahu apa yang mereka inginkan, dan akan berusaha untuk meraihnya.

Ini berhubungan erat dengan kepribadian mereka yang memiliki pikiran, sudut pandang, kepercayaan, prinsip, dan tindakan yang kuat.

Artinya, seseorang dengan watak keras memegang teguh apa pun kepercayaan yang dianut.

Ketika mereka sudah menentukan satu tujuan, mereka percaya bahwa mereka mampu meraihnya, terlepas dari rintangan yang akan dilalui.

3. Bisa menetapkan batasan

Selanjutnya, orang-orang berwatak keras bisa menetapkan batasan yang kuat dengan orang lain.

“Yang mana, dirinya bisa membuat batasan antara dirinya dengan orang lain, atau membuat batasan pada setiap aspek kehidupannya,” ucap Fitri.

Contoh paling simpel adalah ketika mereka sedang libur kerja. Sebisa mungkin mereka tidak akan merespons atau melakukan hal apapun terkait pekerjaan di luar jam kerja.

Sebab, mereka sudah menetapkan batasan terkait pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, terutama saat hari libur.

Sisi negatif orang berwatak keras

Sementara itu, sisi negatif dari orang berwatak keras adalah wataknya yang bisa memicu kesalahpahaman dengan orang lain.

“Umumnya, mereka cenderung sensitif dengan orang yang tidak sejalan dengan dirinya, bahkan bisa melampiaskan emosi marah kepada orang tersebut,” papar pendiri Cup of Stories ini.

Selain itu, mereka juga sulit menerima perbedaan pendapat karena berpegang teguh pada kepercayaannya. Meskipun, pendapat itu bisa menuntun mereka ke jalan yang lebih baik.

Cara mengatasinya

Fitri mengatakan, sisi negatif dari watak yang keras bisa diatasi. Hanya, harus ada kesadaran dulu dari orang-orang tersebut, bahwa perilakunya bisa berdampak negatif pada orang-orang di sekitarnya.

Misalnya, seseorang mendapat masukan bahwa wataknya yang keras membuat mereka sulit ditemani oleh orang-orang di sekitarnya.

Lalu, ia berniat untuk mengubah wataknya secara perlahan agar lebih mudah didekati orang lain. Ketika menerima masukan itu, orang tersebut bisa mulai memroses dirinya.

“Ia perlu menyadari bahwa tidak selamanya apa yang dipercayainya adalah suatu kebenaran,” terang Fitri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat