Jangan Asal Pilih Klinik Kecantikan, Pertimbangkan 5 Hal Ini
- Saat ingin menjaga kesehatan kulit dan meningkatkan penampilan, klinik kecantikan adalah tempatnya.
Namun, untuk mendapatkan hasil dan pengalaman yang optimal, penting untuk memilih klinik kecantikan yang tepat.
Tidak hanya memberikan perawatan berkualitas, tetapi klinik kecantikan yang baik juga memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan.
Mencari klinik kecantikan yang berkualitas bisa membingungkan, terutama karena banyaknya opsi yang tersedia.
Baca juga:
- Usia Berapa Sudah Bisa Perawatan Anti-Aging di Klinik Kecantikan?
- Perawatan Mencerahkan di Klinik, Berapa Lama Hasilnya Terlihat?
Sebelum memutuskan untuk berkonsultasi di suatu klinik, penting untuk mempertimbangkan beberapa hal agar hasil perawatan sesuai dengan harapan.
Berikut adalah lima hal yang perlu diingat saat memilih klinik kecantikan yang tepat menurut Dermatolog, dr. Irwan Batubara, M.Sc, Sp.DVE.
Tips memilih klinik kecantikan
1. Tenaga medis berkompeten
Menurut Irwan, tenaga medis di klinik kecantikan harus berkualifikasi dan kompeten untuk memastikan kualitas dari perawatan yang diberikan.
Klinik yang baik akan memiliki dokter dan perawat dengan latar belakang pendidikan serta pelatihan yang memadai dalam bidang kecantikan.
“Penting untuk kita lihat apabila dokter dan perawatnya memiliki surat izin praktik yang masih aktif,” ujarnya dalam Media Gathering Ristra Clinic di Wyl’s Kitchen Hotel Veranda, Jakarta Selatan, pada Selasa (05/11/2024).
Dengan melakukan hal ini, pasien akan lebih tenang dan nyaman selama pelaksanaan perawatan, mengingat mereka berada di tangan seorang profesional.
Baca juga:
- Berapa Harga Chemical Peeling di Klinik Kecantikan?
- Tak Perlu Oplas, Ini Tiga Prosedur di Klinik agar Wajah Tirus
2. Keamanan perlengkapan
Selain memastikan kualitas tenaga medis, peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam klinik kecantikan juga berperan penting dalam keamanan perawatan.
Peralatan yang terawat serta perlengkapan yang berkualitas akan memaksimalkan hasil treatment dan meminimalkan risiko efek samping atau komplikasi.
“Pastikan bahwa klinik tersebut memiliki alat-alat medis, bahan-bahan, dan juga obat-obatan yang terdaftar oleh BPOM,” ucap Irwan.
Dengan melakukan ini, pasien bisa lebih tenang karena perawatan dilakukan dengan bahan dan alat yang sudah terjamin keamanannya.
3. Pasien bebas bertanya dan berpendapat
Menurutnya, pasien memiliki hak untuk bertanya sebanyak-banyaknya dan mengungkapkan pendapatnya terkait prosedur yang akan dijalani.
Terkini Lainnya
- Setelah Berolahraga di Gym, Bagaimana Cara Recovery yang Benar?
- Alami Cedera Saat Syuting, Marcelino Lefrandt Pulihkan Diri dengan Olahraga
- Gemar Berpetualang, Hamish Daud Punya Kriteria Jam Tangan Ideal
- Menang Model of the Year, Ini 5 Fakta tentang Alex Consani
- Alex Consani, Transgender Pertama yang Raih Model of the Year
- Mengapa Hair Oil Membuat Rambut Mudah Lepek?
- Cara Mendetoks Kulit Kepala dengan Hair Oil
- Jangan Anggap Sepele, Kulit Kepala juga Butuh Detoks Kulit Mati
- Merek Parfum Lokal hingga Aromaterapi Ramaikan Local Joy Vol 4
- Lagi, Frank & co Raih Gelar "Brand of the Year" 2024-2025 di London
- Kulit Remaja Berjerawat, Kapan Harus ke Dokter?
- Berkaca dari Kasus Remaja Bunuh Ayah dan Nenek, Apa Stres Belajar Bisa Timbulkan Perilaku Agresif?
- 7 Kebiasaan yang Berisiko Sebabkan Jerawat pada Remaja
- Mengenal Skizofrenia, Penyakit Mental yang Sebabkan Halusinasi dan Delusi
- Mengintip Desain Jam Tangan Eksklusif Seiko 5 Sports Indonesia Harimau Sumatera