Anak Sebaiknya Tak Minum dengan Sedotan "Stainless Steel"?
JAKARTA, - Beberapa orangtua memilih untuk memberikan susu pada anak menggunakan sedotan stainless steel, bukan sedotan plastik atau dot.
Sebab, sedotan stainless steel dianggap lebih aman dan ramah lingkungan.
Akan tetapi, drg. Joshua Calvin, Sp.KGA, yang berpraktik di My n Your Dentist dan Kiddie Care Center, tidak merekomendasikannya.
"Untuk anak yang punya sensory processing disorder malah jadi bahaya," ujar dia dalam diskusi daring beberapa waktu lalu.
Dikutip dari situs resmi Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Minggu (3/11/2024), sensory processing disorder adalah gangguan sensorik pada anak.
Baca juga:
- Mitos atau Fakta, Tumbuh Gigi Bikin Bikin Anak Diare?
- 8 Cara Mengajarkan Anak agar Mau Sikat Gigi Rutin
Anak-anak yang mengidap gangguan ini bisa beraksi secara berlebihan (hipersensitif) atau bahkan tidak memberi reaksi apa pun (hiposensitif) terhadap rangsangan.
Beberapa gejala sensory processing disorder mencakup koordinasi motorik yang buruk, kurang waspada terhadap lingkungan sekitar, dan menggigit benda asing yang bukan makanan.
"Anak yang punya masalah seperti sensory processing disorder ada yang suka gigitin ban sepeda, sandal jepit, atau gigit sesuatu yang terlalu keras," ucap Joshua.
Ketika diberi sedotan stainless steel, anak berpotensi melukai bagian dalam mulutnya karena menggigit-gigit sedotan.
Oleh karena itu, orangtua sebaiknya menghindari penggunaan sedotan stainless steel.
Tidak bersih
Hal lainnya yang membuat Joshua kurang merekomendasikan sedotan stainless steel adalah faktor kebersihan.
Menurut dia, tidak semua orang bisa berkomitmen untuk membersihkan sedotan stainless steel secara menyeluruh.
"Memang kita yakin menggunakan alat pembersihnya? Setiap beli, kita cuma pakai (sedotan), tapi alat pembersihnya ditaruh," tutur dia.
Baca juga:
- Ketahui, Ciri-ciri Anak yang Rentan Jadi Korban “Bullying”
- Jangan Mandikan Anak Lebih dari 10 Menit, Kenapa?
Sebab, masih ada yang merasa bahwa membersihkan bagian dalam sedotan stainless steel cukup dengan air yang mengalir.
Padahal, bagian dalamnya juga perlu disikat dengan air dan sabun, sama seperti ketika kamu membersihkan gelas, botol susu, atau tumbler.
"Kalau secara frekuensi cukup yakin untuk membersihkannya, enggak masalah dipakai," kata dia.
Sebab, apa pun yang dimasukkan anak ke dalam mulutnya memengaruhi sistem pencernaannya.
Peralatan makan yang kurang bersih bisa membuat mereka sakit perut, bahkan diare.
Terkini Lainnya
- Setelah Berolahraga di Gym, Bagaimana Cara Recovery yang Benar?
- Alami Cedera Saat Syuting, Marcelino Lefrandt Pulihkan Diri dengan Olahraga
- Gemar Berpetualang, Hamish Daud Punya Kriteria Jam Tangan Ideal
- Menang Model of the Year, Ini 5 Fakta tentang Alex Consani
- Alex Consani, Transgender Pertama yang Raih Model of the Year
- Mengapa Hair Oil Membuat Rambut Mudah Lepek?
- Cara Mendetoks Kulit Kepala dengan Hair Oil
- Jangan Anggap Sepele, Kulit Kepala juga Butuh Detoks Kulit Mati
- Merek Parfum Lokal hingga Aromaterapi Ramaikan Local Joy Vol 4
- Lagi, Frank & co Raih Gelar "Brand of the Year" 2024-2025 di London
- Kulit Remaja Berjerawat, Kapan Harus ke Dokter?
- Berkaca dari Kasus Remaja Bunuh Ayah dan Nenek, Apa Stres Belajar Bisa Timbulkan Perilaku Agresif?
- 7 Kebiasaan yang Berisiko Sebabkan Jerawat pada Remaja
- Mengenal Skizofrenia, Penyakit Mental yang Sebabkan Halusinasi dan Delusi
- Mengintip Desain Jam Tangan Eksklusif Seiko 5 Sports Indonesia Harimau Sumatera