5 Alasan Mengapa Saat Memakai Pembalut Terasa Gatal
- Mengapa saat memakai pembalut terasa gatal? Mungkin sebagian perempuan pernah mengalami ketidaknyamanan ini.
Rasa tidak nyaman ini bisa sangat mengganggu, baik saat sedang beraktivitas maupun beristirahat.
Lalu, apa sebenarnya penyebab dari rasa gatal ini dan bagaimana cara untuk mengatasinya?
Baca juga:
- Perempuan Wajib Tahu, Ini 3 Bahan Berbahaya pada Sejumlah Pembalut
- 3 Dampak Tidak Rutin Ganti Pembalut bagi Kesehatan
Dilansir dari Medical News Today, berikut sejumlah alasan mengapa rasa gatal timbul ketika menggunakan pembalut dan langkah yang bisa diambil.
Mengapa saat memakai pembalut terasa gatal?
1. Gesekan
Menggunakan pembalut dapat menyebabkan gesekan akibat pergerakan tubuh, yang berpotensi menimbulkan ruam.
Menurut Center for Young Women’s Health, aktivitas seperti berjalan atau berlari dapat membuat pembalut bergeser dan menyebabkan ruam gesekan pada vulva.
Sebagai solusi, seseorang bisa mencoba menggunakan pembalut dengan ukuran lebih kecil untuk membantu mengurangi gesekan tersebut.
2. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak adalah istilah yang digunakan profesional kesehatan untuk mendeskripsikan reaksi alergi pada kulit.
Ruam akibat pembalut dapat terjadi karena berbagai bahan atau zat kimia yang bersentuhan dengan vulva.
Pembalut terdiri dari beberapa bahan yang dapat menyebabkan iritasi, termasuk perekat dan pewangi tambahan dalam pembalut tertentu.
Baca juga:
- Mengapa Berat Badan Naik Saat Menstruasi? Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya
- 5 Cara Beby Tsabina Atasi Mood Swing Saat Menstruasi
Orang dengan kulit sensitif mungkin bereaksi terhadap jenis pembalut tertentu akibat bahan yang terkandung di dalamnya.
Dalam kasus ini, mengganti merek pembalut dapat membantu mencegah ruam di kemudian hari.
3. Panas dan Lembap
Fungsi utama pembalut adalah menampung dan menyerap cairan menstruasi yang keluar.
Kelembapan dan udara panas yang terperangkap dapat mengiritasi vulva dan menyebabkan ruam.
Beberapa iritan yang berhubungan dengan pembalut dan pakaian dalam juga dapat memicu ruam di area vulva, seperti keringat, urin, perekat pada pantyliner, dan pakaian dalam berbahan nilon.
Terkini Lainnya
- Hati-hati, Media Sosial Bisa Merusak Percaya Diri Anak
- Setelah Berolahraga di Gym, Bagaimana Cara Recovery yang Benar?
- Alami Cedera Saat Syuting, Marcelino Lefrandt Pulihkan Diri dengan Olahraga
- Gemar Berpetualang, Hamish Daud Punya Kriteria Jam Tangan Ideal
- Menang Model of the Year, Ini 5 Fakta tentang Alex Consani
- Alex Consani, Transgender Pertama yang Raih Model of the Year
- Mengapa Hair Oil Membuat Rambut Mudah Lepek?
- Cara Mendetoks Kulit Kepala dengan Hair Oil
- Jangan Anggap Sepele, Kulit Kepala juga Butuh Detoks Kulit Mati
- Merek Parfum Lokal hingga Aromaterapi Ramaikan Local Joy Vol 4
- Lagi, Frank & co Raih Gelar "Brand of the Year" 2024-2025 di London
- Kulit Remaja Berjerawat, Kapan Harus ke Dokter?
- Berkaca dari Kasus Remaja Bunuh Ayah dan Nenek, Apa Stres Belajar Bisa Timbulkan Perilaku Agresif?
- 7 Kebiasaan yang Berisiko Sebabkan Jerawat pada Remaja
- Mengenal Skizofrenia, Penyakit Mental yang Sebabkan Halusinasi dan Delusi