luxdomini.net

Gangguan "Working Memory" akibat Anak Kurang Gizi, Apakah Permanen?

Ilustrasi otak anak
Lihat Foto

JAKARTA, Working memory atau memori kerja, adalah sistem kognitif yang memungkinkan seseorang untuk menyimpan dan memproses informasi dalam waktu singkat.

Anak dengan daya tangkap informasi yang cepat, mampu mengambil solusi terhadap sesuatu, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan.

Masalahnya, pada anak yang kekurangan gizi, working memory bisa terganggu, sehingga menyebabkan anak kesulitan dalam belajar.

Baca juga: Hati-hati, Kekurangan Gizi Pengaruhi Perkembangan Otak Anak

Kondisi ini tentu memprihatinkan bagi orangtua, yang ingin anaknya tumbuh cerdas dan berprestasi dalam segala bidang.

Lantas, apakah working memory yang terganggu bakal bersifat permanen?

“Gangguan working memory ini sebenarnya adalah gangguan sementara,” ucap peneliti dari Fokus Kesehatan Indonesia (FKI) Dr. Tonny Sundjaya dalam media briefing terkait pemenuhan gizi anak SD di Beautika Restoran, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Anak membutuhkan working memory yang baik agar bisa mengikuti instruksi guru, fokus saat belajar, bahkan menghafal dan menginterpretasikan informasi jangka pendek.

Untuk memastikan agar working memory si kecil tidak terganggu, orangtua harus mengoptimalkan asupan nutrisi anak. Ini bisa dimulai dari pemberian sarapan dengan gizi seimbang.

Working memory sangat dipengaruhi oleh kondisi tubuh pada saat itu,” kata Tonny.

Sebagai contoh, working memory anak bekerja dengan baik pada hari Senin. Namun, otak anak mengalami penurunan pada hari Selasa, sehingga memengaruhi performanya di sekolah.

Sebab, pada hari itu anak lupa sarapan. Orangtua juga tidak membawakan bekal makanan sehat untuk anak, sehingga anak jajan makanan minim gizi di sekolah.

“Kalau (asupan nutrisi) tidak dipenuhi secara harian, (working memory yang menurun) akan menganggu bagaimana anak berpikir, berkonsentrasi, dan sebagainya,” tutur Tonny.

Otak bisa menciut

Gangguan pada working memory bisa berdampak cukup parah jika dibiarkan berlangsung secara jangka panjang, tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.

Koordinator Riset dan Kajian FKI, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, mengatakan, working memory yang terganggu memengaruhi fungsi kognitif dan eksekutif seorang anak.

“Fungsi eksekutif misalnya, itu seperti saya merespons pendapat atau pertanyaan orang lain. Ini penting banget untuk anak sekolah pada waktu tanya jawab pertanyaan,” tutur dia dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Anak SD yang Kekurangan Gizi Berisiko Memiliki Working Memory Rendah

Untuk memastikan hal tersebut terjadi, working memory perlu didukung oleh fungsi otak yang memadai. Sedangkan otak bisa berfungsi dengan baik ketika bisa menerima oksigen dengan lancar.

Selain itu, otak dan tubuh manusia memerlukan asupan nutrisi yang optimal untuk memungkinkan anak belajar dan beraktivitas dengan baik.

Jika working memory dibiarkan terganggu, tanpa adanya perbaikan asupan gizi, makaotak anak akan bermasalah.

“Otak cuma perlu oksigen, energi, dan zat gizi, terutama karbohidrat dan protein. Jadi, minimal anak enggak lapar selama sekolah, supaya working memory bisa meningkat. Kalau dibiarin lama-lama, otaknya jadi menciut,” ujar Ray.

Baca juga: Mengenal Working Memory, Berdampak pada Anak SD yang Kurang Gizi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat