Normalkah Bayi Gumoh Setelah Menyusu?
JAKARTA, - Bagi orang tua dengan bayi berusia nol hingga satu tahun, istilah gumoh tentu sudah tidak asing lagi.
Gumoh merupakan kondisi ketika bayi mengeluarkan sebagian air susu ibu (ASI) setelah menyusu.
Bagi ibu yang baru pertama kali memiliki anak, gumoh sering kali terlihat mirip dengan muntah, sehingga mereka mungkin merasa panik dan mengira ada yang salah dengan si kecil.
Baca juga:
- Mengapa Ada Bayi yang Menolak Menyusu dari Botol Susu? Ini Penyebabnya
- Ternyata, Nutrisi ASI Berubah Setiap Hari Sesuai Kebutuhan Bayi
Namun, konselor laktasi di RSIA Tambak, dr. Putri Maulina, MARS, menegaskan bahwa gumoh adalah hal yang normal.
"Gumoh dalam fase menyusui, saat anak berusia nol sampai empat bulan, adalah sesuatu yang normal," ujarnya saat ditemui di Mothercare Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Menurut informasi yang disadur dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada Selasa (22/10/2024), penyebab gumoh adalah ukuran lambung bayi yang masih sangat kecil.
Hingga usia empat bulan, kapasitas lambung bayi untuk menampung ASI masih terbatas.
Jika bayi terlalu banyak minum susu, hal ini dapat menyebabkan gumoh.
Gumoh juga dapat terjadi ketika bayi langsung berbaring setelah menyusu, saat bersendawa, atau ketika bayi menelan terlalu banyak udara akibat menyusu terlalu cepat.
"Kalau anaknya sesekali gumoh dan fase gumohnya cuma sedikit, itu masih wajar," kata Putri.
Baca juga:
- Bayi Tidak Perlu Memakai Minyak Telon dan Sejenisnya, Simak Penjelasan Dokter
- Hati-hati, Kondisi Psikologis Ibu Bisa Pengaruhi Produksi ASI
Namun, orang tua perlu waspada jika gumoh tidak hanya berbentuk ASI yang mengalir dari mulut bayi, tetapi berupa semburan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jika gumoh terjadi secara terus menerus setelah setiap sesi menyusu dan dalam jumlah yang banyak.
"Atau sampai gumoh mengganggu berat badan bayi. Mungkin dia ada alergi atau penyakit lain," tambah Putri.
Untuk memastikan kondisi kesehatan bayi, orang tua disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Terkini Lainnya
- Seberapa Sering Laki-laki Harus Cukur Rambut?
- Jangan Merasa Bersalah Ketika Harus Meninggalkan Anak Bekerja
- Cara Mengajarkan Anak untuk Menghormati Waktu "Me Time" Orangtua
- 6 Perbedaan Barbershop dan Pangkas Rambut Biasa, Sudah Tahu?
- Studi Temukan Gen Z Generasi Paling Kesepian, Ternyata Ini Sebabnya
- Para Ibu, Kenali 3 Tahap Stres pada Pengasuhan Berikut
- Kenali 2 Siklus Stres pada Ibu dan Dampaknya
- 4 Fakta Kebaya Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Tak Cuma Milik Indonesia
- Berburu Flash Sale Skincare bareng Jastiper dan "Beauty Enthusiast"...
- Brand Kecantikan Kylie Cosmetics Hadir di Indonesia, dari Lipstick sampai Parfum
- Trauma Dapat Sebabkan Penderitanya Berhalusinasi, Kok Bisa?
- Skincare Tak Kenal Gender, Iqbaal Ramadhan Dorong Pria Merawat Kesehatan Kulit
- Malas Merawat Diri dan Sulit Tidur Bisa Jadi Tanda Gangguan Kesehatan Mental
- Penderita Skizofrenia Berlaku Agresif, Niat Jahat atau Ketidaksadaran?
- Iqbaal Ramadhan Pakai Sunscreen sejak Remaja, Investasi Kesehatan Kulit Jangka Panjang