Selain pada Pasangan, Perselingkuhan Orangtua Juga Berdampak pada Anak
JAKARTA, – Perselingkuhan dalam rumah tangga tidak hanya berdampak pada pasangan yang diselingkuhi, tetapi juga pada anak.
Psikolog Klinis Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi. yang berpraktik di RS Dr Oen Solo Baru mengatakan, dampaknya sangat luar biasa sampai bisa membuat pasangan atau anak merasa stres dan depresi.
“Dampaknya luar biasa kalau masalah perselingkuhan. Ada perasaan dikhianati, bahkan depresi juga bisa,” ucap dia kepada , Rabu (9/10/2024).
Baca juga: Kenali, 3 Jenis Perselingkuhan dalam Pernikahan
Dampak pada pasangan
Perselingkuhan bisa dilakukan oleh suami maupun istri. Ada beragam alasan di balik terjadinya hal tersebut, seperti tidak jujur soal pendapatan, tekanan ekonomi dari lingkungan, cara berkomunikasi yang buruk, sampai tidak diberi nafkah batin.
Joko mengatakan, pasangan yang menjadi korban perselingkuhan bisa merasa dikhianati, sakit hati, dan memiliki luka batin.
Di samping depresi, perselingkuhan bahkan bisa memunculkan perasaan cemas dan rendah diri. Sebab, mereka merasa jijik dengan diri sendiri.
“Bisa muncul perasaan rendah diri karena merasa jijik, seperti enggak punya harga diri. Dan yang jelas adalah trauma,” ucap Joko.
Trauma yang dialami oleh suami atau istri yang menjadi korban perselingkuhan juga bisa berujung pada masalah kepercayaan. Trauma ini, dapat menghambat mereka menjalin hubungan baru.
Baca juga: 10 Alasan Umum Orang Selingkuh
Dampak pada anak
Pada anak, dampaknya adalah perasaan tidak aman dan gangguan emosional. Ketika emosionalnya terganggu, mentalnya juga terganggu.
Terkadang, perselingkuhan menyebabkan dampak jangka panjang pada anak. Sebab, sosok yang seharusnya menjadi panutan untuk hal-hal baik, justru berselingkuh dan menyakiti ayah atau ibunya.
“Mereka melihat secara nyata, dan tidak mendapat contoh yang baik dari orangtuanya. Sehingga, dia bisa saja berpotensi (menjalin hubungan) ke arah perselingkuhan (saat dewasa),” terang Joko.
Namun demikian, menurut Joko, pernikahan masih bisa diselamatkan setelah terjadinya perselingkuhan. Asalkan, suami atau istri yang melakukan peselingkuhan berkomitmen untuk menyelesaikannya.
Mereka harus memilih, apakah ingin memperbaiki hubungan dan mempertahankan pernikahan dengan istrinya, atau memilih selingkuhannya atas dasar perasaan suka.
“Harus pilih salah satu, dan di situ ada konflik batin, yang mana kalau tidak ditangani dengan baik ya tidak bagus. Mengembalikan rasa percaya pada pasangan itu tidak mudah, karena dampaknya (perselingkuhan) bisa nabrak ke mana-mana,” pungkas dia.
Baca juga: Tanpa Disadari, 5 Tanda Ini Menunjukkan Pasangan Berselingkuh
Terkini Lainnya
- Memulai Kembali Karier Setelah Jadi Ibu, Simak Tipsnya
- 2 Hal Penting Sebelum Tanam Benang di Klinik
- Selain Keluarga, Dukungan Komunitas Juga Penting bagi Para Ibu
- Pentingnya Kehadiran Pasangan untuk Menguatkan Peran Ibu dalam Keluarga
- Burgundy dan Coklat Tua, Prediksi Tren Warna Busana Lebaran 2025
- Prediksi Tren Fesyen jelang Lebaran 2025, Sarimbit Kian Populer
- Mocha Mousse Jadi Warna Pantone 2025
- Anak Pengidap Skizofrenia, Apakah Dapat Hidup Normal dalam Masyarakat?
- Orangtua Harus Tahu, Ini 4 Ciri-ciri Skizofrenia pada Anak
- 6 Dampak Buruk Media Sosial bagi Anak, Perubahan Perilaku hingga Pornografi
- Hati-hati, Media Sosial Bisa Merusak Percaya Diri Anak
- Setelah Berolahraga di Gym, Bagaimana Cara Recovery yang Benar?
- Alami Cedera Saat Syuting, Marcelino Lefrandt Pulihkan Diri dengan Olahraga
- Gemar Bertualang, Hamish Daud Punya Kriteria Jam Tangan Ideal
- Menang Model of the Year, Ini 5 Fakta tentang Alex Consani