luxdomini.net

Ibu yang Menikah di Usia Muda Rentan Alami Depresi, Kenapa?

Ilustrasi ibu yang baru melahirkan
Lihat Foto

- Menikah dan menjadi seorang ibu dengan anak yang lucu adalah impian dari banyak perempuan. 

Sehingga, tidak jarang banyak perempuan yang memutuskan untuk menikah muda agar hal tersebut bisa cepat terwujud. 

Sayangnya, banyak yang memaksakan diri untuk menikah muda meskipun belum siap. Hal ini menyebabkan sejumlah dampak buruk terjadi, salah satunya merasa depresi. 

Baca juga:

Alasan menikah muda rentan sebabkan depresi pada ibu

Menurut Psikolog Vania Susanto, ada sejumlah dampak negatif yang berpotensi terjadi saat seseorang menikah ketika belum siap, terutama jika pasangan tersebut langsung dikaruniai anak.

Sebab, mereka tidak hanya harus menyesuaikan diri dengan kehidupan pernikahan tetapi juga sebagai orangtua.

"Ketika belum siap terus punya anak, itu kan sudah pasti ada multi peran. Penyesuaian itu bisa menyebabkan stres atau sampai ke gangguan yang lebih serius seperti depresi," ujar Vania ketika diwawancarai , Kamis (10/10/2024). 

Menjadi orangtua baru bukanlah hal mudah. Bayi membutuhkan perhatian orangtuanya 24 jam dalam sehari, sehingga orangtua berpotensi kelelahan secara fisik dan mental.

Selain itu, seringkali beban pengasuhan tidak terbagi antara suami dan istri, atau suami bahkan belum memahami perannya sebagai suami dan orangtua baru.

"(Suami) belum tahu sebagai pasangan perlu support istri seperti apa, sehingga banyak kasus tentang Post Partum Depression juga Baby Blues," ungkap Vania.

Baca juga:

Padahal setelah melahirkan perempuan sangat memerljkan dukungan dari suaminya karena belum sepenuhnya pulih dari proses kehamilan dan melahirkan. Apalagi, hormon yang bergejolak kerap membuat perasaannya tidak menentu. 

Tidak hanya untuk membantu mengurus anak, peran suami juga penting untuk membantu pemulihan ibu. 

Namun, karena usia suaminya yang mungkin juga masih muda dan belum siap untuk menjadi bapak ia malah turut kebingungan sehingga akhirnya tidak bisa menjalankan perannya dengan baik. 

Situasi itu membuat perempuan yang menyandang peran sebagai ibu akan merasa tidak mendapatkan dukungan dari suaminya sehingga lebih berisiko mengalami depresi.

"Ia merasa ada tuntutan baru yang harus dijalaninya sendirian, tanpa ada dukungan suaminya," jelas Vania. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat