luxdomini.net

Dibanding Perempuan, Laki-laki Lebih Mempertimbangkan Fisik Pasangan

ilustrasi laki-laki dan perempuan
Lihat Foto

- Ketertarikan terhadap lawan jenis dapat dipengaruhi oleh banyak hal. Misalnya, penampilan fisik, sifat, hobi, cara berbicara, bahkan cara berpakaian. 

Menurut mak comblang bersertifikasi internasional Rastrianez, S.PSI., M.M., CPC, CM, ketertarikan karena fisik adalah hal yang wajar dalam hubungan laki-laki dan perempuan. 

Menurutnya, laki-laki cenderung lebih mempertimbangkan fisik calon pasangannya daripada perempuan. 

"Perempuan lebih open to explore, karena mereka ada sisi emosional yang diperlukan," ujarnya ketika diwawancarai , Sabtu (5/10/2024). 

Baca juga: Mak Comblang Ternyata Bisa Jadi Profesi Resmi, Mau Coba?

Perempuan tidak terlalu mempertimbangkan fisik pasangannya. Bagi perempuan, jika seseorang laki-laki memiliki penampilan yang tidak sesuai dengan seleranya, mereka bisa tetap memilihnya, jika laki-laki tersebut memiliki faktor lain yang dibutuhkannya.

Namun, laki-laki cenderung lebih mempertimbangkan fisik perempuan yang akan menjadi pasangannya. 

Laki-laki cenderung menyukai perempuan dengan penampilan yang menarik, karena dianggap lebih sehat. 

"Jadi physical attraction pasti ada, tapi bukan masalah tinggi dan putih, Tapi lebih ke arah apakah orang ini sehat atau tidak, baik secara berat badan atau kulit," jelas Rastrianez. 

Baca juga: Wanita Pilih Pria Mapan dan Cerdas, Pria Hanya Pilih Wanita Cantik

Laki-laki cenderung memilih seseorang yang sehat, karena dianggap lebih bisa mendampingi dan melanjutkan keturunan. 

"Kalau misalnya orang sehat, badannya fit. Artinya orang ini bisa diajak jalan-jalan, eksploring, travelling, dan punya anak untuk melanjutkan keturunan," jelas Rastrianez. 

Pasalnya, biasanya laki-laki yang sudah ingin menikah, sudah memahami apa yang diinginkannya. Misalnya, keinginannya fokus membangun keluarga dan memiliki keturunan. 

Dengan begitu, jelas mereka memilih pasangan yang sehat, agar bisa memberikan keturunan dan mengurus anak bersama-sama. Juga, agar mereka dapat hidup lebih lama dengan kondisi yang sehat. 

"Adapun, orang yang sehat memang ada kecenderungan memiliki emosi yang stabil juga," tutup Rastrianez. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat