luxdomini.net

Jangan Lakukan, 5 Manajemen Konflik yang Buruk dalam Hubungan

Ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar
Lihat Foto

- Dalam suatu hubungan diperlukan manajemen konflik yang baik sehingga kita dan pasangan dapat melewati berbagai masalah dalam hubungan dengan baik. 

Manajemen konflik yang buruk membuat kita atau pasangan merasa tidak aman, tidak nyaman, stres, dan tertekan.

Sayangnya, hal ini mungkin dilakukan oleh banyak pasangan.

Bagaimana ciri-ciri manajemen konflik yang buruk dalam hubungan? Berikut penjelasannya.

Baca juga:

1. Fokus pada kritik

Menurut Psikolog Vania Susanto, ciri manajemen konflik yang buruk adalah fokus pada kritik, bukan pada solusi.

Mereka tidak mau dan tidak suka dikritik, serta sulit untuk diajak menyelesaikan masalah.

"Fokusnya ke kritik padahal seharusnya fokusnya ke solusi, apa yang bisa kita selesaikan," ujarnya dalam Webinar Psikologi Bangkit dari Toxic Relationship: Langkah Menuju Hubungan Sehat, belum lama ini.

Padahal, konflik dalam suatu hubungan adalah sesuatu yang wajar. Jadi, seharusnya carilah solusi dari permasalahan bukannya menyalahkan pasangan atas konflik yang terjadi. 

Baca juga: Jangan Biarkan Berlarut, Begini Cara Atasi Konflik Orangtua dan Anak

2. Adanya kekerasan

Adanya kekerasan verbal atau fisik juga menjadi tanda lainnya dari manajemen konflik yang buruk dalam hubungan.

Misalnya, pasangan memaki, merendahkan, membuat pasangan merasa bersalah dan tidak berguna, dan memanipulasi.

3. Tidak mengapresiasi 

Ketika menghadapi konflik, penting untuk tetap mengapresiasi diri sendiri dan pasangan karena sudah terbuka terhadap konflik yang terjadi.

Jangan lupa pula mengapresiasi usaha dan keberadaan pasangan yang menemani kita selama ini. 

Baca juga: Demi Membangun Percaya Diri Anak, Orangtua Jangan Segan Beri Apresiasi

4. Tidak mau disalahkan

Tidak mau disalahkan juga menjadi tanda lainnya dari manajemen konflik yang buruk dalam hubungan.

Misalnya, pasangan langsung bersikap defensif dan selalu merasa benar.

"Padahal sebenarnya ini bukan untuk mencari siapa yang salah. Tetapi mengambil tanggung jawab dalam hubungan itu," lanjut Vania. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat