luxdomini.net

3 Upaya Menjaga Eksistensi Batik pada Generasi Muda

Indra Tjahjani dalam Konferensi Pers dan Fashion Workshop: Hari Batik Nasional 2024 di Auditorium Tokopedia Tower, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Batik menjadi warisan budaya yang diturunkan dari nenek moyang. Maka sangat penting untuk menjaga eksistensinya, agar bisa terus dilestarikan dan dikenal oleh generasi muda.

Di tengah kemunculan berbagai tren fesyen, batik harus tetap eksis dan memikat perhatian kaum muda-mudi.

Pemerhati dan Motivator Batik Indra Tjahjani membeberkan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan batik kepada generasi muda. Simak penjelasan di bawah ini.

Baca juga: Griya Peni Art Space, Lestarikan Batik lewat Kelas Membatik

1. Jadikan batik bagian dari gaya hidup

Indra menyebutkan, batik bukan hanya pakaian yang digunakan untuk acara yang mewah. Akan tetapi, batik juga bisa jadi busana sehari-hari yang jadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia.

“Batik adalah gaya hidup dan harus jadi bagian dari gaya hidup kita, dengan sehari-hari berani tampil dengan mengenakan batik,” ucap Indra dalam Konferensi Pers dan Fashion Workshop: Hari Batik Nasional 2024 di Auditorium Tokopedia Tower, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2024).

Indra mengaku, dirinya sudah cukup lama konsisten menjadikan batik sebagai bagian dari gaya hidup dan berbusananya.

Ia menegaskan, bahwa batik bukan pakaian orang tua saja, tetapi seluruh masyarakat Indonesia tanpa padang bulu.

“Saya mengajak semua masyarakat Indonesia, tua ataupun muda untuk berbatik ria. Batik itu keren kok, enggak cuma orang-orang tua saja yang pakai, anak muda kalau pakai batik juga tetap keren,” jelasnya.

2. Ikut kelas membatik

Tak cuma itu, mengenalkan batik kepada anak muda bisa melalui kelas membatik. Dengan begitu, perspektif generasi batik terhadap batik bukan hanya sekedar kain, melainkan memaknai setiap proses yang dilaluinya.

Dengan mengikuti kelas membatik, maka para generasi muda bisa mulai menanamkan rasa cintanya terhadap warisan budaya dari nenek moyang ini.

“Sedangkan untuk melestarikan yaitu membuka workshop membatik, supaya anak muda kenal prosesnya dan mengajak muda mudi untuk belajar berkain,” imbuh Indira.

Baca juga: Pengaruh Influencer dan Guru Memancing Minat Remaja Memakai Batik

3. Beranikan diri untuk tampil berbatik

Kemudian, ia mengimbau para generasi muda untuk perlahan-lahan terbiasa memakai batik.

Tak harus mulai dari batik tulis yang asli, cobalah untuk menggunakan batik cap atau print terlebih dahulu untuk membiasakan diri ketika memakai batik.

Jika sudah terbiasa, maka dengan sendirinya akan mencari kualitas batik yang baik dan menghargai batik jauh lebih dalam.

“Bukan cuma yang batik tulis, tapi mulailah dari yang cap atau print dulu, yang penting sudah bergerak untuk berbatik ria. Kalaupun mau pakai kain yang tinggal pakai pun enggak masalah, asalkan berbatik ria,” tutur Indra.

Baca juga: Tak Perlu Minder Masih Pakai Batik Printing, Bisa Jadi Cara Lebih Mengenal Batik

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat