Batik Mahal Sudah Pasti Asli, Benarkah?
JAKARTA, - Pesona kain batik khas Indonesia memang tak perlu diragukan lagi. Tak heran, banyak wisatawan asing yang terpesona dengan kain batik.
Akan tetapi, masih banyak orang yang beranggapan bahwa kain batik yang asli pasti memiliki harga yang mahal.
Namun, Pendiri Rumah Batik Palbatu Budi Dwi Harryanto menepis stigma tersebut. Sebab, menurutnya keaslian kain batik tidak hanya diukur melalui harga jualnya yang tinggi.
Baca juga: Esensi Batik Sesungguhnya: Bukan Sekadar Motif, tapi Teknik Warisan Nenek Moyang
“Jangan juga dijadikan patokan kalau harga batik yang mahal itu sudah pasti asli, tidak juga. Itu lah pola pikir masyarakat sudah terbalik," kata Harry saat ditemui di Rumah Batik Palbatu, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Batik Asli
Ia mengungkap, bahwa keaslian kain batik dilihat dari teknik dan proses pembuatannya.
Batik dapat disebut asli, apabila dalam proses pembuatannya masih menggunakan canting tulis atau cap yang dicelupkan ke malam (lilin batik) yang panas.
“Inilah yang dibilang batik, dengan proses tradisional yang menggunakan malam, canting, dan pewarnaannya pun masih manual,” ujarnya.
Proses pembuatan batik yang terbukti memakai teknik tradisional yang manual, mungkin saja memiliki harga jual tinggi, terlebih jika motif yang digambarnya pun rumit.
Hal ini karena membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga untuk menyelesaikan kain batik tersebut.
Bahkan, batik yang dibuat dari tangan pengrajin cenderung lebih eksklusif, karena tidak dibuat dalam jumlah yang banyak.
Baca juga: Mengapa Harga Kain Batik Terkenal Mahal?
Semakin tinggi tingkat kesulitan motif, pewarnaan, dan besarnya ukuran kain batik tersebut, maka sangat wajar apabila harganya tinggi.
Berbeda halnya dengan kain batik yang diproduksi massa menggunakan mesin, tentu tingkat kesulitannya akan jauh berbeda.
“Tapi kalau menurut saya pribadi, kalau proses batiknya printing atau hand printing yang tidak sesuai dengan apa yang diwariskan oleh nenek moyang, saya anggap masih belum tepat,” jelas Harry.
Terkini Lainnya
- 6 Tips Beli Tumbler, Jangan Lupa Bandingkan Harga
- 3 Alasan Tren Thrifting Digemari Anak Muda
- Pakai Tumbler yang Berbeda untuk Setiap Jenis Minuman, Perlukah?
- Dibanding Perempuan, Laki-laki Lebih Mempertimbangkan Fisik Pasangan
- Kulit Jadi Lebih Kering Seiring Bertambahnya Usia, Ini Penyebabnya
- Fenomena Koleksi Tumbler Mahal, Apakah Bakal Berlangsung Lama?
- Laki-laki Memilih Menikah di Usia yang Lebih Tua, Simak Alasannya
- Tumbler Harga Mahal, Tak Jaminan Punya Kualitas Sepadan
- Koleksi Tumbler Mahal, 4 Hal Ini Jadi Pertimbangan
- 3 Tips Cepat Dapat Jodoh dari Mak Comblang Profesional
- Beragam Alasan Gen Z Koleksi Tumbler, Motif hingga Cocok dengan Outfit
- Mak Comblang Ternyata Bisa Jadi Profesi Resmi, Mau Coba?
- Eksim di Kalangan Anak Semakin Meningkat, Kenapa?
- Gampang Marah Jadi Salah Satu Sifat Zodiak Leo, Benarkah?
- 5 Waktu Minum Air Putih untuk Diet agar Cepat Langsing