Salah Kaprah soal Batik, Banyak yang Mengira sebagai Motif
BEKASI, – Pendiri Griya Peni, Peni Cahyaningtyas, mengungkap, masih banyak masyarakat yang salah kaprah soal batik. Mereka menyebutnya sebagai motif.
Padahal, batik adalah sebuah proses untuk menciptakan seni kain bermotif menggunakan lilin malam panas.
“Ada satu anak muda, batik itu dia kira motif, bukan proses. Saya bilang, batik itu adalah proses. Selama menggunakan lilin malam panas dan canting atau cap, itu adalah batik,” kata Peni kepada di Griya Peni Art Space, Pondok Gede, Kota Bekasi, Senin (30/9/2024).
Baca juga: Griya Peni Art Space, Lestarikan Batik lewat Kelas Membatik
Menurut dia, apa pun yang digambar atau dilukis menggunakan lilin malam panas sebagai tintanya, sudah tergolong sebagai batik.
Misalnya, ada sebuah kotak kayu dengan hiasan batik. Namun, kotak itu tidak bisa dibilang sebagai hasil karya batik, jika tinta yang digunakan tidak berasal dari lilin malam panas.
“Dengan dia menggunakan lilin malam panas, itu batik. Mau pakai cap atau canting. Masih ada orang yang mengira batik itu adalah sebuah motif. Batik itu adalah proses,” tutur Peni.
Sementara itu, Kawung atau Parang, misalnya, adalah motif. Kain batik bermotif Kawung atau Parang mengacu pada kain yang motif Kawung atau Parangnya digambar atau dilukis menggunakan tinta dari lilin malam panas.
Terkait peralatan yang digunakan dalam membatik, seorang pembatik tidak harus menggunakan canting atau cap. Terutama, pembatik dalam ranah kontemporer.
“Batik, pokok dasarnya adalah tintanya lilin malam panas. Terserah mau pakai canting, cap, kuas, atau lidi. Sekarang banyak batik kontemporer yang pakai kuas, karena tidak bisa menggunakan canting, tapi dia tetap pakai lilin malam panas,” jelas Peni.
Baca juga: Tak Perlu Minder Masih Pakai Batik Printing, Bisa Jadi Cara Lebih Mengenal Batik
Sebagai informasi, Griya Peni Art Space adalah tempat untuk belajar tentang batik dan mengikuti kelas membatik. Dua kegiatan ini baru mulai dilakukan di Griya Peni Art Space pada tahun 2021.
Namun, Peni dan sang ibunda yang juga pegiat membatik, Indra Tjahjani, telah melakukan dua kegiatan tersebut sejak tahun 2000. Sebelumnya mereka melakukannya di berbagai tempat, seperti di kampus-kampus, di acara tertentu, dan kedai kopi.
Jika tertarik belajar membatik, Griya Peni Art Space berlokasi di Perumahan Permata-Timur 2, Blok OO Nomor 15, Jaticempaka, Pondok Gede, Kota Bekasi. Lokasinya mudah ditempuh dari LRT Jatibening.
Harga kelas membatik di Griya Peni Art Space dimulai dari Rp 150.000 per orang. Jadwal kelas membatik tersedia di akun Instagram mereka, yaitu @mbatikyuuukworkshop dan @griyapeni.
Baca juga: Makna Motif Kembang Parang dalam Koleksi Terbaru Batik Danar Hadi
Terkini Lainnya
- Gampang Marah Jadi Salah Satu Sifat Zodiak Leo, Benarkah?
- 5 Waktu Minum Air Putih untuk Diet agar Cepat Langsing
- Cara Memilih Pelembap untuk Anak Kulit Sensitif
- Catat, 5 Langkah Menutupi Stretch Mark dengan Makeup
- Cara Winona Atasi Kulit Kering pada Anak Saat Pergi ke Luar Negeri
- 10 Cara Menghilangkan Stretch Mark di Paha
- 8 Sifat Zodiak Leo Laki-laki, Wajib Tahu
- 5 Penyebab Stretch Mark di Paha, Bisa karena Genetik
- Sifat Zodiak Leo dalam Percintaan, Seperti Apa?
- Komunitas Bekasi Berkain, Tak Sekadar "OOTD" Pakai Batik
- Apakah Stretch Mark Normal pada Usia Remaja?
- Apa yang Disebut "Double Date"? Ini Arti dan Tipsnya
- Apakah Olahraga di Rumah Bisa Menurunkan Berat Badan?
- Batik Tulis atau Cap, Mana yang Lebih Mudah Luntur?
- Mudah, 3 Cara Membedakan Batik Tulis dan Cap