Tak Perlu Minder Masih Pakai Batik Printing, Bisa Jadi Cara Lebih Mengenal Batik
BEKASI, – Menyambut Hari Batik Nasional pada 2 Oktober mendatang, banyak orang berlomba-lomba memamerkan batik yang dikenakan.
Namun, tidak semua orang paham jenis batik yang dipakai, apakah itu batik tulis, batik cap, atau printing.
Pendiri Griya Peni, Peni Cahyaningtyas menekankan, tidak perlu minder atau menjadi tidak percaya diri jika batik yang dipakai ternyata batik printing, alias kain printing bermotif batik.
“Menurut saya, itu menuju langkah lebih tertarik dengan batik,” ucap dia kepada di Griya Peni Art Space, Pondok Gede, Kota Bekasi, Senin (30/9/2024).
Baca juga: Griya Peni Art Space, Lestarikan Batik lewat Kelas Membatik
Griya Peni Art Space adalah tempat untuk belajar tentang batik dan mengikuti kelas membatik. Dua kegiatan ini baru mulai dilakukan pada tahun 2021 di sana.
Namun, Peni dan sang ibunda yang juga pegiat membatik, Indra Tjahjani, telah melakukan dua aktivitas tersebut sejak tahun 2000. Dulu, mereka melakukannya di kampus-kampus, acara tertentu, dan kedai kopi.
Peni mengungkapkan, pernah ada seseorang yang bercerita bahwa mereka baru mengenal pemakaian kain batik melalui printing.
“Saya bilang enggak apa-apa. Mungkin, sebagai permulaan, dia pakai printing. Tapi, lama-lama, kalau sudah mengetahui dan mengenal batik, pasti akan mencoba pakai batik cap atau batik tulis,” ujar dia.
Biasanya, kain batik cap dibanderol mulai dari Rp 200.000-an. Ketika seseorang mulai mendalami batik, kemungkinan besar ia akan melirik kain batik tulis yang harganya mulai dari Rp 350.000-an.
Menurut Peni, lambat laun, orang tersebut tidak akan segan untuk membeli kain batik yang harganya mencapai jutaan Rupiah. Sebab, mereka sudah tahu serumit apa proses membatik, nilai batik, dan makna di balik setiap motif.
“Itu kan butuh proses. Menurut saya, selama dia mau mencoba, bermain dengan printing dulu enggak apa-apa. Mungkin bisa dari dia ikut komunitas Bekasi Berkain, dan setiap nongkrong melihat orang-orangnya pakai kain ini dan kain itu, pasti ada motivasi mau pakai kain tersebut (batik tulis atau cap),” tutur Peni.
Baca juga: 3 Cara Padu Padan Outfit Batik untuk Sambut Hari Batik Nasional
Menurut dia, daripada mengeluarkan uang sampai ratusan ribu Rupiah hanya untuk belanja produk fast fashion, lebih baik kamu membeli batik.
Pasalnya, membeli batik sama dengan membantu para pembatik, sekaligus melestarikan salah satu warisan Nusantara.
Cara lainnya dalam melestarikan batik adalah mengikuti kelas membatik di Griya Peni Art Space.
Jika tertarik, mereka berlokasi di Perumahan Permata-Timur 2, Blok OO Nomor 15, Jaticempaka, Pondok Gede, Kota Bekasi. Lokasinya mudah ditempuh dari LRT Jatibening.
Harga kelas membatik di Griya Peni Art Space dimulai dari Rp 150.000 per orang. Jadwal kelas membatik tersedia di akun Instagram mereka, yaitu @mbatikyuuukworkshop dan @griyapeni.
Baca juga: Jangan Asal, Begini Cara Mencuci Batik Tulis
Terkini Lainnya
- Gampang Marah Jadi Salah Satu Sifat Zodiak Leo, Benarkah?
- 5 Waktu Minum Air Putih untuk Diet agar Cepat Langsing
- Cara Memilih Pelembap untuk Anak Kulit Sensitif
- Catat, 5 Langkah Menutupi Stretch Mark dengan Makeup
- Cara Winona Atasi Kulit Kering pada Anak Saat Pergi ke Luar Negeri
- 10 Cara Menghilangkan Stretch Mark di Paha
- 8 Sifat Zodiak Leo Laki-laki, Wajib Tahu
- 5 Penyebab Stretch Mark di Paha, Bisa karena Genetik
- Sifat Zodiak Leo dalam Percintaan, Seperti Apa?
- Komunitas Bekasi Berkain, Tak Sekadar "OOTD" Pakai Batik
- Apakah Stretch Mark Normal pada Usia Remaja?
- Apa yang Disebut "Double Date"? Ini Arti dan Tipsnya
- Apakah Olahraga di Rumah Bisa Menurunkan Berat Badan?
- Batik Tulis atau Cap, Mana yang Lebih Mudah Luntur?
- Mudah, 3 Cara Membedakan Batik Tulis dan Cap