luxdomini.net

Bisakah Anak Lebih Tinggi dari Orangtua? Catat 3 Tipsnya

Ilustrasi anak-anak bermain dengan orangtua.
Lihat Foto

JAKARTA, – Banyak orangtua yang ingin memiliki anak dengan fisik tinggi, atau setidaknya lebih tinggi dari mereka.

Namun, masih ada yang beranggapan bahwa tinggi anak sepenuhnya bergantung pada faktor genetik. Benarkah demikian?

“Di usia dua tahun pertama, usia nol sampai dua tahun, yang paling berperan untuk panjang badan anak adalah nutrisi,” ujar dokter spesialis anak di Klinik Armedika dr. Wanda Gautami, Sp.A dalam sesi diskusi daring pada Sabtu (21/9/2024).

Baca juga:

Rata-rata panjang badan semua anak pada usia tersebut sama berdasarkan grafik tumbuh kembang milik bidan dan dokter anak.

Namun, ada dua tips yang bisa dilakukan agar anak tumbuh lebih tinggi dari ayah dan ibunya saat dewasa nanti. Seperti apa?

1. Perhatikan asupan nutrisi

Asupan nutrisi dapat membantu anak tumbuh lebih tinggi, terutama ketika pemberiannya dilakukan maksimal pada rentang usia 0-2 tahun.

Pada usia tersebut, anak tidak hanya diberikan air susu ibu (ASI), tetapi juga makanan pendamping ASI (MPASI). Makanan yang diberikan tidak boleh asal.

Orangtua harus memerhatikan kandungan karbohidrat, protein, dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh dari kentang, nasi, buah-buahan, dan roti.

Sedangkan protein, yang diutamakan adalah protein hewani.

Markonutrien ini bisa didapat dari ikan, ayam, sapi, telur, dan udang. Lalu, lemak bisa didapat dari minyak, kacang-kacangan, buah seperti alpukat, dan olahan santan.

Baca juga: Dr. Tirta Ungkap Pentingnya Peran Orangtua untuk Meningkatkan Minat Olahraga Anak

Khusus asupan protein, Wanda mengingatkan agar ayah dan ibu tidak membatasinya, mengingat persentase kebutuhan anak akan protein cukup tinggi.

“Jangan sampai anak makan makanan yang enggak ada proteinnya. ‘Kok anak saya enggak tinggi-tinggi ya, dok?’ Jangan-jangan kurang proteinnya untuk membangun tubuh ke atas, meninggi,” papar dia.

2. Aktivitas fisik

Selanjutnya adalah aktivitas fisik. Orangtua harus memastikan bahwa aktivitas fisik harian anak terus berjalan demi pertumbuhan tulangnya.

“Enggak bisa hanya duduk-duduk dan menjadi tinggi, harus bergerak. Mana bisa mengharapkan anak menjadi tinggi kalau dia tidur-tiduran dan main game atau nonton TV saja?” kata Wanda.

Ada banyak aktivitas fisik yang bisa dilakukan anak, di antaranya adalah berenang, bermain basket, atau mengikuti kelas gymnastic.

Baca juga: Hati-hati, Kekurangan Zat Besi Ganggu Tumbuh Kembang Anak

3. Istirahat yang cukup

Waktu tidur anak juga perlu diperhatikan demi pertumbuhannya. Waktu tidur sudah mencakup waktu tidur siang dan malam.

Anak berusia 1-3 tahun harus tidur selama 11-14 jam. Sedangkan anak berusia 3-6 tahun harus tidur selama 10-13 jam.

“Memang faktor genetik sangat penting, tapi nutrisi tidak kalah penting juga."

"Jadi, gimana caranya supaya anaknya tinggi? Pastikan nutrisinya adekuat, asupan protein cukup, tidurnya cukup, dan aktivitas fisik harian harus jalan,” ucap Wanda.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat