Jangan Asal, Begini Cara Mencuci Batik Tulis
JAKARTA, - Beberapa orang lebih senang menggunakan batik tulis karena terkesan tradisional.
Sebab, cara membuat batik tulis masih dilakukan dengan menggambarkan langsung pola di atas kain dengan canting.
Selain itu, warna, corak, dan motif batik tulis terlihat lebih jelas. Meskipun, motif biasanya cenderung tidak presisi dan simetris karena dibuat secara tradisional dan manual.
Baca juga:
- Jangan Keliru, Ini Perbedaan Batik Tulis dan Cap
- Batik Tulis, Cap, dan Print, Bagaimana Membedakannya?
Bagi pencinta batik tulis, inilah yang menjadi keunikan dari salah satu dari tiga jenis batik khas Indonesia.
Untuk menjaga warna, corak, dan motifnya, mencuci batik tulis tidak boleh asal, seperti yang dituturkan oleh Managing Director Batik Danar Hadi, Diana Santoso.
"Kalau untuk batik tulis, perawatannya tidak boleh dicuci pakai mesin," ucap dia dalam Fashion Nation XVII bertajuk "Special 57th Anniversary Batik Danar Hadi Presents Kembang Parang Collection 2024" di Senayan City, Jakarta, Kamis (26/9/2024).
Cara mencuci batik tulis
Diana tidak menyarankan batik tulis dicuci menggunakan mesin cuci. Sebab, mesin cuci identik dengan deterjen biasa.
Sementara itu, batik tulis harus dicuci menggunakan deterjen yang formulasinya khusus untuk batik.
"Kalaupun mau dicuci (pakai mesin cuci), kita ada deterjen khusus batik yang cukup aman," papar dia.
Deterjen khusus batik lebih disarankan karena zat kimianya tidak terlalu keras, sehingga dapat melunturkan warnanya. Skenario terparah adalah serat kain batik tulis menjadi rusak.
Baca juga:
- 7 Tempat Beli Batik di Surabaya, mulai Rp 20.000-an
- 7 Rekomendasi Merek Batik Laki-laki, mulai Rp 200.000-an
Meski sudah memakai deterjen khusus, Diana tetap menyarankan batik tulis dicuci secara manual. Dijemurnya pun tidak boleh di bawah sinar matahari langsung.
"Yang penting jangan terlalu dijemur di tempat yang terlalu panas, dan jangan (dicuci) pakai mesin cuci. Kalau untuk bahan, kalau dari silk, disarankan dry-cleaning," tutur Diana.
Terkini Lainnya
- Trauma Dapat Sebabkan Penderitanya Berhalusinasi, Kok Bisa?
- Skincare Tak Kenal Gender, Iqbaal Ramadhan Dorong Pria Merawat Kesehatan Kulit
- Malas Merawat Diri dan Sulit Tidur Bisa Jadi Tanda Gangguan Kesehatan Mental
- Penderita Skizofrenia Berlaku Agresif, Niat Jahat atau Ketidaksadaran?
- Iqbaal Ramadhan Pakai Sunscreen sejak Remaja, Investasi Kesehatan Kulit Jangka Panjang
- Intip Busana Pernikahan Rio Haryanto dan Athina Papadimitriou yang Sarat Adat Betawi
- Demi Kulit Sehat, Nurra Datau Rutin Pakai Skincare dan Rajin Olahraga
- Memulai Kembali Karier Setelah Jadi Ibu, Simak Tipsnya
- 2 Hal Penting Sebelum Tanam Benang di Klinik
- Selain Keluarga, Dukungan Komunitas Juga Penting bagi Para Ibu
- Pentingnya Kehadiran Pasangan untuk Menguatkan Peran Ibu dalam Keluarga
- Burgundy dan Coklat Tua, Prediksi Tren Warna Busana Lebaran 2025
- Prediksi Tren Fesyen jelang Lebaran 2025, Sarimbit Kian Populer
- Mocha Mousse Jadi Warna Pantone 2025
- Anak Pengidap Skizofrenia, Apakah Dapat Hidup Normal dalam Masyarakat?