Simak, Ini 4 Tahap Perkembangan Bayi dan Balita
JAKARTA, – Setiap anak memiliki tahap perkembangan mulai dari bayi sampai dewasa. Masing-masing usia mencakup milestone yang berbeda-beda.
Dokter spesialis anak di Klinik Armedika dr. Wanda Gautami, Sp.A mengatakan, anak harus berkembang sesuai rekomendasi usianya.
Perkembangan berbeda dengan pertumbuhan. Dalam pertumbuhan, kuncinya adalah nutrisi. Sedangkan dalam perkembangan kuncinya adalah stimulasi.
“Kalau perkembangan itu kemampuan anak berbahasa, berbicara, bergerak, dan kemandirian,” ujar dia dalam sesi diskusi daring, Sabtu (21/9/2024).
Baca juga:
- 7 Penyebab Anak Sering Melawan Orangtua yang Wajib Diketahui
- MPASI Ternyata Pengaruhi Perkembangan Sensorik Anak, Kok Bisa?
Nah, seperti apa saja tahap perkembangan bayi dan balita, serta milestone yang perlu dicapai pada usia tertentu?
Tahap perkembangan bayi dan balita
1. Gerakan motorik kasar
Gerakan motorik kasar adalah kemampuan anak melakukan kegiatan yang membutuhkan otot inti, seperti kaki dan lengan. Beberapa contoh gerakan motorik kasar adalah duduk, berdiri, dan berlari.
Usia 1-5 bulan
Pada anak berusia 1-5 bulan, seharusnya mereka sudah mampu menggerakkan tangan dan kaki secara aktif. Lalu mengangkat kepala ketika tengkurap (tummy time), kepala tegak saat didudukkan, dan tengkurap-terlentang sendiri.
Usia 6-12 bulan
Menginjak usia 6-12 bulan, kemampuan gerak motorik kasarnya semakin bertambah. Mereka mulai bisa duduk dan berdiri tanpa berpegangan.
"Usia enam bulan mulai duduk tanpa berpegangan. Makanya pada usia enam bulan, kita sudah bisa mulai kasih makan,” kata Wanda.
Baca juga: Jadwal Makan yang Konsisten Penting untuk Anak, Mengapa?
Usia 13 bulan-5 tahun
Saat anak berusia 13 bulan sampai lima tahun, gerakan motorik kasarnya semakin luas. Mereka mulai bisa berjalan, berlari, naik tangga, menendang bola, melompat, dan naik sepeda roda tiga.
2. Gerakan motorik halus
Gerakan motorik halus adalah kemampuan anak melakukan kegiatan yang membutuhkan otot halus maupun otot kecil yang berasal dari tangan dan pergelangan tangan.
Beberapa contoh gerakan motorik halus adalah memegang pensil, memotong, mengancing pakaian, dan menulis.
Terkini Lainnya
- Ingin Tampil Menarik? Coba Sesuaikan Aroma Parfum dengan Outfit
- Hati-hati, Teether Juga Bisa Sebabkan Gigi Tonggos pada Anak
- Simak, Cara Membersihkan Teether dengan Tepat
- 5 Alasan Mengapa Saat Memakai Pembalut Terasa Gatal
- Aroma Parfum Bisa Berbeda pada Setiap Orang, Ini 4 Sebabnya
- Kapan Bayi Boleh Menggunakan Teether? Simak Penjelasan Dokter
- Pakai Batu Tawas untuk Ketiak, Ketahui 4 Hal Ini
- Perbedaan Tas Branded Asli dan Palsu Bisa Dikenali dari Bau, Benarkah?
- Ketahui, Kapan Bayi Harus Berhenti Gigit Teether?
- Hari Terakhri Scent of Indonesia, Simak 5 Tips Belanja Ini
- 3 Tips Makan Sehat untuk Persiapan Kehamilan, Calon Bumil Wajib Tahu
- Tas Branded KW Menjamur, Apakah Kualitasnya Bagus?
- Cara Sukses Layering Parfum, Perhatikan Skin Chemistry
- Cegah Preeklampsia dengan Membatasi 2 Jenis Makanan Ini, Bumil Harus Tahu
- Mengapa Sampel Parfum Disemprot di Kertas? Simak Alasannya