Bronkitis Kronis Saat Muda Bikin Dr. Tirta Kini Rutin Olahraga
JAKARTA, - Dokter, pebisnis, sekaligus influencer gaya hidup dr. Tirta sering membagikan momen ketika berolahraga di media sosialnya.
Tak jarang, ia pun memberikan edukasi bagi para pengikutnya mengenai olahraga sekaligus gaya hidup yang sehat.
Meski begitu, laki-laki bernama lengkap Tirta Mandira Hudhi itu mengaku dirinya sempat menjadi perokok akut sejak usianya masih remaja.
Saat itu, ia pun belum sadar betapa pentingnya gaya hidup yang sehat.
Baca juga:
- Kisah Dokter Tirta, Pengamat Sneaker yang Jadi Aktivis Pencegahan Corona
- Daniel Mananta Rutin Lari Subuh demi Jaga Kesehatan Mental
Hal ini ternyata membuatnya sampai divonis terkena bronkitis kronis di usianya yang masih tergolong muda.
“Saya berhenti merokok umur 31 tahun, karena ternyata saya mengalami bronkitis kronis, tapi masih stage dua. Jadi masih bisa berubah dengan perubahan lifestyle,” kata dr. Tirta dalam Press Conference Planet Sports Run 2024, di Djakarta Theatre, Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Kondisi tersebut menyadarkannya akan pentingnya memiliki gaya hidup yang sehat. Sejak saat itu, ia pun mulai rutin berolahraga dan menjaga asupannya.
Laki-laki 33 tahun itu mengungkap, olahraga pertama yang ia tekuni dalam waktu cukup lama yaitu bersepeda.
Bukan hanya bersepeda keliling Jakarta, dr. Tirta pun nekat bersepeda dari Jakarta ke Yogyakarta.
“Akhirnya saya pilih olahraga sepeda, bahkan saya sampai gowes bolak-balik dari Jakarta ke Jogja. Dari situ saya merasa banyak sekali perubahan, khususnya lebih mengenal diri sendiri,” jelas dia.
Menurutnya, saat bersepeda ia mengalami banyak perubahan. Bukan cuma fisik, tetapi juga kesehatan psikisnya.
Baca juga:
- Bersepeda Membakar Berapa Kalori?
- Enteng Banget, Kemewahan Brompton T Line, Sepeda Berbahan Titanium
Meskipun demikian, dr. Tirta akhirnya memutuskan untuk beralih ke olahraga lari.
Hal ini karena ketika ia pindah ke Jakarta, para pengendara motor dan pesepeda kerap kali berkonflik di jalan.
Sehingga, ia beranggapan bahwa kondisi tersebut tidak cukup aman untuk menyalurkan hobinya.
“Tapi lama kelamaan, di Jakarta itu mulai ada konflik antara pengendara motor dan pesepeda. Akhirnya saya memutuskan untuk convert ke lari,” tutur dr. Tirta.
Dokter kelahiran Surakarta itu pun memutuskan untuk konsisten olahraga lari untuk membantu mengungkung latihan angkat bebannya.
Serangkaian olahraga tersebut, ia lakukan demi meningkatkan kesehatan jantungnya sebagai investasi untuk masa tuanya.
“Dalam jurnal itu kalau kombinasi antara strength training, resistance training, dan cardio training selama 150 menit per minggu itu akan meningkatkan kapasitas jantung dan antiaging-nya di masa tua,” tandasnya.
Terkini Lainnya
- 6 Tips Beli Tumbler, Jangan Lupa Bandingkan Harga
- 3 Alasan Tren Thrifting Digemari Anak Muda
- Pakai Tumbler yang Berbeda untuk Setiap Jenis Minuman, Perlukah?
- Dibanding Perempuan, Laki-laki Lebih Mempertimbangkan Fisik Pasangan
- Kulit Jadi Lebih Kering Seiring Bertambahnya Usia, Ini Penyebabnya
- Fenomena Koleksi Tumbler Mahal, Apakah Bakal Berlangsung Lama?
- Laki-laki Memilih Menikah di Usia yang Lebih Tua, Simak Alasannya
- Tumbler Harga Mahal, Tak Jaminan Punya Kualitas Sepadan
- Koleksi Tumbler Mahal, 4 Hal Ini Jadi Pertimbangan
- 3 Tips Cepat Dapat Jodoh dari Mak Comblang Profesional
- Beragam Alasan Gen Z Koleksi Tumbler, Motif hingga Cocok dengan Outfit
- Mak Comblang Ternyata Bisa Jadi Profesi Resmi, Mau Coba?
- Eksim di Kalangan Anak Semakin Meningkat, Kenapa?
- Gampang Marah Jadi Salah Satu Sifat Zodiak Leo, Benarkah?
- 5 Waktu Minum Air Putih untuk Diet agar Cepat Langsing