luxdomini.net

"FOMO" Boneka Labubu, Kenapa Bisa Demikian?

Karakter Labubu.
Lihat Foto

- Konten mengenai boneka Labubu yang ramai diburu viral di media sosial.

Termasuk salah satunya ketika toko yang menjual boneka Labubu di Jakarta Selatan, Pop Mart Indonesia, diserbu pengunjung beberapa hari lalu.

Bahkan, beberapa pengunjung antre sebelum toko buka.

Banyak warganet beranggapan bahwa hal tersebut adalah fenomena FOMO atau Fear of Missing Out. FOMO adalah perasaan seseorang takut tertinggal oleh hal yang sedang populer. 

Baca juga: Mengapa Labubu Viral dan Banyak Dicari?

Lalu apa yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami FOMO?

FOMO boneka Labubu, kenapa bisa demikian?

Menurut Sosiolog Suntoyo Usman, lazim dikatakan bahwa kehidupan seseorang tidak berada dalam ruang vakum.

Maksudnya, banyak faktor lingkungan yang memengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan.

Termasuk, kita berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sekitar, selain dengan diri sendiri.

Ia mencontohkan ketika kita mengagumi seseorang seperti artis idola. Hal itu dapat memengaruhi pilihan hidup kita.

"FOMO dapat muncul karena usaha menjaga keseimbangan dua hal tersebut, yaitu menghargai diri sendiri dan orang lain," jelas Suntoyo ketika diwawancarai , Rabu (18/9/2024).

Baca juga: Pengalaman Warganet Antre Beli Labubu, Ada yang hingga 17 Jam

Ketika melihat idola memiliki sesuatu yang baru, sebagian dari kita jadi ingin memilikinya juga. Contoh lainnya adalah ketika ada informasi yang baru, sebagian dari kita ingin mengetahuinya juga. 

Hal serupa terjadi pada fenomena gandrung terhadap boneka Labubu. Sebagian orang yang mengikuti "war" demi mendapatkan barang incaran tersebut merasa tidak ingin ketinggalan dari orang lain.

Mendapatkan Labubu -atau barang lainnya yang juga diburu keras- dianggap sebagai bagian dari meningkatkan harga diri.

"Segala sesuatu yang serba baru tersebut adalah simbol supaya status diri berharga sekaligus dihargai orang lain," ujarnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat