Jangan Asal Pilih Dot untuk Bayi, Perhatikan 3 Hal Ini
- Menyusui adalah momen penting dalam kehidupan bayi. Pasalnya, nutrisi terbaik untuk bayi adalah ASI (Air Susu Ibu).
Namun demikian, kesuksesan dalam proses menyusui bukan hanya tanggung jawab ibu, melainkan berbagai pihak, mulai dari tenaga kesehatan hingga keluarga yang mendampingi.
Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan menyusui adalah pelekatan menyusui yang tepat, yakni saat memasukkan puting dan aerola ibu ke dalam mulutnya.
Baca juga: Dukung Ibu Menyusui, Tenaga Kesehatan Perlu Tahu Seputar Laktasi
Berdasarkan riset yang telah dilakukan Pigeon selama 70 tahun, ditemukan bahwa proses bayi menyusu ASI secara alami terdiri dari tiga tahap.
Pertama, bayi akan membuka mulut dengan lebar dan melekat erat pada seluruh bagian areola pada payudara ibunya.
Kemudian bayi akan melakukan gerakan peristaltik lidah yang menyerupai alunan gelombang untuk memeras air susu dari payudara ibu.
Terakhir, bayi akan menelan air susu yang keluar. Banyaknya air susu yang ditelan, harus sesuai dengan kebutuhan bayi agar tidak tersedak, karena pangkal tenggorokan bayi berbeda dari orang dewasa.
Untuk mendapatkan tiga proses tersebut, yang terbaik adalah dengan menyusui bayi secara langsung atau direct breastfeeding.
Namun dalam situasi tertentu, ibu mungkin tidak dapat menyusui anaknya secara langsung dan harus beralih ke botol susu atau dot.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk tidak sembarang memilih dot, agar tidak mengganggu tiga tahap tersebut.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika memilih dot untuk bayi, yakni kecepatan aliran, bentuk, dan kelenturan dot.
“Penting untuk memilih dot dengan kecepatan aliran yang sesuai dengan pertumbuhan bayi, agar tidak membebani pernapasan bayi,” ujar Daiki Kitazawa, Regional Sales Manager Pigeon pada acara NEW SofTouch LAUNCH di Hutan Kota by Plataran, pada Selasa (17/9/2024).
Bentuk dot harus diperhatikan, agar bayi dapat melekat dengan sempurna dan memberikan kenyamanan optimal saat menyusu.
Baca juga: Tak Semua Bayi Perlu Peralihan dari Menyusu Langsung ke Botol Susu, Ini Alasannya
Selain untuk kenyamanan bayi, bentuk dot juga penting untuk memastikan agar susu tidak bocor dari sisi samping dot.
Dot yang berbentuk lebar paling tepat digunakan untuk memperoleh kenyamanan dan keamanan tersebut.
Tingkat kelembutan dari dot sangat berdampak pada gerakan menghisap bayi. Puting ibu akan berubah bentuk mengikuti pergerakan lidah bayi saat memeras susu, begitu juga dengan dot.
Ketika bayi menghisap dari dot yang tidak lentur, gerakan lidah bayi terganggu.
Oleh karena itu, dot harus memiliki tingkat kelembutan yang serupa dengan puting ibu, agar tidak mengubah gerakan alami lidah bayi.
Baca juga: Promosi Produk Pengganti ASI Bikin Angka Menyusui Turun
Terkini Lainnya
- Demo ASN Dikti, Kenali 4 Tanda Pekerja Stres di Tempat Kerja
- MUA Slam Wiyono Meninggal Dunia, Ini Deretan Artis yang Pernah Diriasnya
- Detail Baru pada Jersey Timnas Indonesia 2025, Kerah hingga Siluet
- Lansia yang Alami Kesepian Rentan Depresi, Begini Dampaknya
- Mengompres Payudara Sebelum Menyusui, Berapa Suhu yang Idealnya?
- Jersey Timnas Indonesia Terbaru 2025: Harga dan Cara Membelinya
- Potret Barron Trump, Curi Perhatian di Pelantikan Ayahnya
- 10 Hoodie Lokal untuk Gaya Santai
- "Abuse of Power" di Kantor, Ini 3 Cara Mendukung Rekan Kerja
- 5 Penyebab Lansia Merasa Kesepian, Salah Satunya Menurunnya Kondisi Fisik
- Ketahui 4 Sikap yang Harus Dimiliki Atasan, Termasuk Menerima Masukan
- 5 Cara Mencegah Wajah Keriput akibat Posisi Tidur yang Salah
- Gaya Song Hye Kyo di Premier VIP Film Dark Nuns, Pakai Outfit Serba Hitam
- Gaya Para Pemain Timnas Tampil Gagah dengan Jersey Baru
- Merah Menyala, Intip Desain Jersey Terbaru Timnas Indonesia