luxdomini.net

Main Game Online dan Media Sosial Bikin Anak Suka Bicara Kasar

Ilustrasi tantrum
Lihat Foto

- Anak-anak dianggap sebagai pribadi yang polos dan bersih. Mereka yang masih belajar untuk berkomunikasi kerap melontarkan berbagai pertanyana juga kata-kata yang menggemaskan. 

Namun, bagaimana jika anak suka berbicara kasar, apa sebabnya?

Menurut psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga Rosdiana Setyaningrum, cara berbicara anak-anak kerap terpengaruh dari hal-hal yang sering mereka tonton. 

"Pada dasarnya, anak-anak itu meniru apa yang sering dia lihat dan dengar," ujarnya ketika diwawancarai oleh , belum lama ini. 

Misalnya, anak kerap melihat orangtuanya berbicara kasar sehingga mereka meniru cara bicara orangtuanya. 

Baca juga:

Ketika orangtua dan orang sekitarnya tidak suka berbicara kasar, tetapi anak kerap bicara kasar, hal ini dapat disebabkan oleh tontonan anak. 

"Saya ada beberapa kasus yang orangtuanya tidak kasar dan membentak, tetapi anaknya bicara sangat kasar," ungkap Rosdiana. 

Setelah ditelusuri, ternyata anak tersebut belajar bahasa kasar dari game online yang kerap ia mainkan. 

Anak yang sering bermain game online dan menonton konten di sosial media dapat terpengaruh oleh hal-hal yang disajikan dalam konten tersebut. 

Mereka dapat meniru apa yang ada di dalam konten tersebut, termasuk berbicara kasar dan kotor. 

"Sebaiknya orangtua mendampingi anak ketika bermain gawai hingga usia 12 tahun," ujar Rosdiana. 

Orangtua bisa mencegah anak mengakses konten berbau kekerasan juga pronografi yang marak beredar. 

Baca juga:

Orangtua juga dapat memberi pengertian pada anak ketika mendampinginya. 

Karena sebenarnya sosial media memiliki batasan usia untuk membuat akun, yaitu 12 tahun. 

"Karena pada usia 12 tahun anak dianggap sudah dapat berpikir sebab akibat," tutup Rosdiana. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat