Apakah Orang yang Punya Second Account Berkepribadian Ganda? Psikolog Jelaskan
JAKARTA, - Setiap orang yang memiliki second account atau akun anonim di media sosial, menampilkan persona yang berbeda.
Di akun "asli", mereka akan menampilakn identitasnya. Apa yang diunggah juga sesuatu yang umumnya sudah diketahui oleh teman-teman di dunia nyata.
Namun di second account, mereka tak akan membuka identitasnya. Apa yang diunggah biasanya jauh berbeda, bahkan tidak diketahui oleh teman-teman di dunia nyata.
Baca juga: Psikolog Ungkap Alasan Seseorang Memiliki Second Account di Media Sosial
Misalnya, seseorang dikenal sebagai sosok yang serius. Unggahannya di media sosial juga mencerminkan hal tersebut.
Namun, ketika di second account, ia justru mengekspresikan diri membahas tentang apa pun yang digemari. Entah itu K-Pop, anime, band rock, atau dunia Hollywood.
Dengan begitu, bayak orang beranggapan, orang yang punya second account di media sosial, memiliki kepribadian ganda. Benarkah demikian?
"Memiliki multiple accounts cenderung tidak terkait dengan multiple personalities," ujar psikolog klinis sekaligus Pendiri Cup of Stories Fitri Jayanthi, M.Psi. kepada , Kamis (12/9/2024).
Menurut dia, seseorang yang memiliki second account bahkan lebih di media sosial, karena hal yang simpel.
Umumnya, mereka hanya ingin memisahkan aspek-aspek kehidupan dalam beberapa akun.
"Seperti aspek pekerjaan atau aspek pertemanan," papar Fitri.
Baca juga: Kenapa Orang Pakai Second Account di Media Sosial untuk Menghujat?
Memisahkan ideal self dan real self
Selain itu, mereka ingin memisahkan antara ideal self dan real self, karena dunia nyata tidak bisa mengakomodir keduanya.
Ideal self adalah diri seseorang yang ingin ditunjukkan ke publik. Sedangkan real self adalah diri mereka yang sebenarnya.
Ada dua hal yang cenderung terjadi pada real self, yakni mengekspresikan diri secara bebas atau memiliki perilaku toksik.
Dengan kata lain, second account digunakan untuk menunjukkan salah satunya, yaitu ideal self atau real self, yang mana tak mungkin menunjukkan keduanya.
Sebagai contoh, karena real self, seseorang tidak bisa mengekspresikan diri dengan bebas di dunia nyata, ia beralih ke second account untuk menunjukkannya alias menjadi ideal self.
Sebab, ideal self-nya tak bisa diekspresikan dengan bebas di dunia nyata.
"Banyak orang dengan profesi tertentu, di akun utama mereka, mereka sudah branding citra mereka dengan ketentuan tertentu," papar Fitri.
"Padahal, itu bukan real self mereka. Sehingga, mereka membuat second account untuk menunjukkan real self mereka," imbuh dia.
Baca juga: 3 Alasan Orang Tak Pakai Identitas Pribadi untuk Second Account Medsos
Terkini Lainnya
- Cara Mengurangi Limbah Tekstil, Salah Satunya Pakai Baju Selama Mungkin
- Tas Multifungsi Jadi Andalan Putri Marino untuk Tampil Sehari-hari
- Selain Berbahaya bagi Lingkungan, Limbah Tekstil Juga Mengancam Kesehatan
- Bagaimana Cara Mendapatkan Jodoh yang Baik? Mak Comblang Profesional Ungkap Tipsnya
- 4 Alasan Orangtua Ingin Anaknya Nikah Muda, Termasuk Kurang Edukasi
- Ibu yang Nikah Muda Berpeluang Lakukan Kekerasan pada Anak
- Bukan Makanan, Debu Rumah Paling Sering Memicu Kambuhnya Eksim
- Nikah Muda Lebih Berisiko Cerai, Kenapa?
- JMFW 2025, Indonesia Bidik Dominasi Industri Busana Muslim Global
- Penyebab Mukena Berbau Tak Sedap dan Solusinya
- Sunscreen untuk Anak, Lebih baik Physical atau Chemical?
- 5 Pilihan Merek Kebaya Encim Modern, Mulai Rp 250.000
- Cara Tepat Mencuci Mukena Renda agar Tidak Rusak
- 6 Tanda "Yellow Flag" yang Harus Diwaspadai dalam Pernikahan
- 5 Hal yang Bisa Dilakukan di Jakarta Muslim Fashion Week 2025