5 Tanda Orangtua Kamu Mungkin Toksik, Sikapnya Manipulatif
- Orangtua idealnya bersifat suportif, berempati, dan mengayomi bagi anak. Kendati demikian, banyak anak tidak mendapatkan hal itu dari orangtuanya.
Pada beberapa kondisi, bahkan orangtua tersebut bisa dikatakan sebagai "toxic parents" atau orangtua toksik. Maksudnya, mereka tidak berhasil menghadirkan tempat dan perasaan aman bagi anaknya.
Faktanya, satu dari empat orang dewasa akan memutuskan komunikasi dengan orangtuanya pada suatu saat dalam hidupnya.
Baca juga: Atasan yang Sering Komplain Bikin Lingkungan Kerja Jadi Toksik
Orangtua toksik biasanya menunjukkan pola perilaku yang membuat anak merasa bersalah, takut, dan cemas karena kecenderungan mereka untuk menempatkan kebutuhan sendiri di atas kebutuhan anak.
"Hal ini menciptakan dinamika keluarga yang sangat disfungsional dan dapat mempengaruhi anak-anak di sepanjang hidupnya," ucap seorang pekerja sosial klinis dan terapis holistik, Jenny Flora Wells, seperti dilansir dari Best Life.
Berikut adalah beberapa tanda orangtuamu toksik.
Tanda orangtua toksik
1. Menghindari tanggung jawab
Menurut Sean Abraham, seorang pekerja sosial klinis berlisensi dari Grow Therapy, salah satu sifat umum yang mungkin muncul pada orangtua toksik adalah kurangnya tanggung jawab.
Mereka hampir tidak pernah merasa bersalah dan meminta maaf, meskipun telah berbuat salah.
Bertanggung jawab atas perbuatan dan perilaku menunjukan tingkat kesadaran diri seseorang, sedangkan orang toksik tidak memiliki sifat tersebut.
Tak hanya kesulitan untuk mengatakan "maaf", mereka juga akan melemparkan kesalahan kepada kita.
Baca juga: 6 Cara Memperkuat Ikatan Orangtua dan Anak
2. Tak punya batasan dan menghormati batasan kita
Menurut Wells, orangtua toksik biasanya memiliki batasan yang buruk.
Oleh karena itu, mereka akan mengalami kesulitan untuk memahami dan menghormati batasan kita seolah kita tidak memiliki ruang pribadi.
3. Manipulatif demi sesuatu yang diinginkan
Orangtua dengan kemampuan berkomunikasi yang baik akan langsung meminta apa yang mereka butuhkan dari anaknya.
Namun, orangtua toksik menggunakan taktik seperti gaslighting, menimpa rasa bersalah, dan silent treatment untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Ini merupakan bentuk pelecehan emosional.
Terkini Lainnya
- Cara Mengurangi Limbah Tekstil, Salah Satunya Pakai Baju Selama Mungkin
- Tas Multifungsi Jadi Andalan Putri Marino untuk Tampil Sehari-hari
- Selain Berbahaya bagi Lingkungan, Limbah Tekstil Juga Mengancam Kesehatan
- Bagaimana Cara Mendapatkan Jodoh yang Baik? Mak Comblang Profesional Ungkap Tipsnya
- 4 Alasan Orangtua Ingin Anaknya Nikah Muda, Termasuk Kurang Edukasi
- Ibu yang Nikah Muda Berpeluang Lakukan Kekerasan pada Anak
- Bukan Makanan, Debu Rumah Paling Sering Memicu Kambuhnya Eksim
- Nikah Muda Lebih Berisiko Cerai, Kenapa?
- JMFW 2025, Indonesia Bidik Dominasi Industri Busana Muslim Global
- Penyebab Mukena Berbau Tak Sedap dan Solusinya
- Sunscreen untuk Anak, Lebih baik Physical atau Chemical?
- 5 Pilihan Merek Kebaya Encim Modern, Mulai Rp 250.000
- Cara Tepat Mencuci Mukena Renda agar Tidak Rusak
- 6 Tanda "Yellow Flag" yang Harus Diwaspadai dalam Pernikahan
- 5 Hal yang Bisa Dilakukan di Jakarta Muslim Fashion Week 2025