luxdomini.net

4 Tips Aman Naik KRL, LRT, dan MRT untuk Ibu Hamil

Ilustrasi ibu hamil. Ternyata, ada beberapa alasan kenapa ibu hamil tidak boleh berdiri lama.
Lihat Foto

JAKARTA, – Saat ini, pilihan transportasi umum sudah semakin beragam.

Untuk kereta sendiri, masyarakat yang tinggal di kawasan Jabodetabek tidak hanya diberikan opsi KRL, tetapi juga LRT dan MRT. Ketiganya tergolong ramah untuk hamil.

Akan tetapi, masih ada ibu hamil yang enggan naik transportasi umum karena khawatir berdesakan dengan orang lain.

Baca juga: 6 Tips Aman Naik Ojek untuk Bumil

Padahal, ada tips untuk memudahkan ibu hamil berkendara dengan aman dan nyaman dalam transportasi umum. Apa saja? Berikut tipsnya, seperti pengalaman yang dihimpun .

Cara naik kendaraan bagi ibu hamil

1. Punya pin ibu hamil

Pin ibu hamil dapat diibaratkan sebagai penyelamat, terutama bagi perempuan yang usia kandungannya masih 20 minggu ke bawah.

Pada usia kandungan tersebut, atau sepanjang trimester pertama dan paruh pertama trimester kedua, perut ibu hamil belum terlihat terlalu besar.

Sementara itu, masih banyak pengguna KRL, LRT, dan MRT yang enggan menyerahkan tempat duduknya untuk ibu hamil apabila tampilan mereka belum terlihat seperti “ibu hamil” pada umumnya.

Baca juga: Hamil Trimester 3 Bolehkah Tetap Beraktivitas?

Jadi, bagi yang masih hamil muda atau perutnya tidak terlihat seperti sedang hamil, pin ibu hamil sangat disarankan untuk dipakai.

2. Manfaatkan eskalator dan lift

Naik dan turun tangga memang baik untuk kesehatan. Ibu hamil juga bisa melakukannya asal tidak terlalu memaksakan diri sampai merasa kelelahan. Namun, sebaiknya manfaatkan eskalator dan lift.

Khusus pengguna KRL, mintalah bantuan kepada petugas keamanan saat hendak menaiki eskalator dengan antrean panjang untuk mendahului antrean. Ibu hamil diprioritaskan untuk menaiki eskalator lebih dulu.

3. Hati-hati jika naik dan turun tangga

Jika tidak tersedia eskalator dan lift di stasiun KRL, LRT, dan MRT, atau keduanya dalam keadaan rusak, tentunya ibu hamil harus naik dan turun tangga.

Apabila hal ini terjadi, hati-hati dalam melakukannya. Sebaiknya, kamu berada di sisi kiri tangga dan berpegangan erat pada pegangan yang telah disediakan.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Naik Pesawat?

Lalu, saat merasa lelah, tidak ada salahnya untuk berhenti sejenak dan menarik napas. Jika tidak kuat, duduk untuk sementara waktu guna memulihkan tenaga.

4. Komunikasi dengan petugas keamanan

Hal yang tidak kalah penting adalah komunikasi dengan petugas keamanan. Misalnya, ketika tidak ada kursi kosong di dalam gerbong.

Kemungkinan terburuknya, ketika tidak ada orang yang berminat menyerahkan kursinya padamu.

Oleh karena itu, lebih baik mengantisipasinya dengan bicara sejak awal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat