Anak Jadi Korban Bullying, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?
- Bullying adalah perilaku yang merugikan dan merendahkan orang lain. Bullying tidak hanya terjadi di lingkungan orang dewasa, tapi juga kerap terjadi di lingkungan anak-anak.
Ada banyak tanda peringatan yang mengidentifikasikan bahwa anak mengalami bullying.
Penting bagi orangtua untuk peka terhadap tanda-tanda tersebut, agar masalah yang dialami anak tidak makin memburuk.
Baca juga: Orangtua Wajib Tahu, Ini Tanda-tanda Anak Mengalami Bullying
Lalu, jika terbukti bahwa anak kita menjadi korban bullying oleh orang lain, apa yang harus dilakukan orangtua? Berikut adalah penjelasannya!
1. Mencari tahu
Jika terdapat tanda-tanda bahwa anak menjadi korban bullying, yang pertama harus dilakukan orangtua adalah mencari tahu.
Orangtua dapat bertanya pada anak apa yang sebenarnya terjadi, siapa pelakunya, kapan, di mana, dan bagaimana kejadiannya.
Baca juga: Belajar dari Kasus Perundungan PPDS Undip, Ketahui 4 Jenis Bullying
Menurut Psikolog Klinis Anna Surti Ariani, orangtua juga bisa bertanya pada anak lain, wali murid, dan guru.
"Jadi sumber informasinya enggak bisa tunggal. Kita percaya anak kita, tapi dalam kondisi tertentu anak juga bisa berbohong," ujar Anna ketika diwawancarai , belum lama ini.
Oleh karena itu, penting untuk menemukan informasi sebenarnya tentang apa yang terjadi pada anak.
2. Tegaskan bahwa kita berada di pihak anak
"Setelah kita tahu bahwa anak di-bully, kita perlu ngomong sama anak bahwa kita tidak suka anak kita di-bully," ujar Anna.
Dengan menyampaikan hal itu memperjelas bahwa orangtua mendukung sang anak dan berada di pihaknya.
Misalnya dengan mengatakan, bahwa kita tidak suka jika dia disingkirkan dari pergaulan dan dicemooh oleh temannya.
Baca juga: Trauma Bullying di Masa Kecil Dapat Berakibat Gangguan Mental Saat Dewasa
"Menunjukkan anak bahwa berharga di mata orangtuanya. Dukungan lisan dari orangtua penting sekali untuk didapatkan oleh anak yang menjadi korban bullying," jelas Anna.
3. Mengajak anak berdiskusi
Setelah menegaskan, bahwa kita sebagai orangtua tidak menyukai tindakan bullying yang menimpanya, kita juga dapat mengajak anak berdiskusi.
Tanyakan hal apa yang bisa kita lakukan untuk membantunya dan membuatnya merasa lebih baik.
Terkini Lainnya
- 6 Tips Komunikasi Suami Istri agar Pernikahan Lebih Bahagia
- Pentingnya Social Awareness dalam Rumah Tangga, Kunci Pernikahan Bahagia
- 5 Kesalahan Makeup di Usia 50-an yang Harus Dihindari
- Level Stres Tinggi Bisa Jadi Penyebab Terjebak di Lingkungan Toksik, Kok Bisa?
- Kenali 4 Pemicu Kambuhnya Eksim pada Anak
- 3 Tanda Bayi Mengalami Masalah Kulit, Orangtua Wajib Tahu
- Mencari Jodoh, Setara Bukan Harus Sama Persis
- Tak Cuma karena Lucu, Koleksi Tumbler Juga Picu Gaya Hidup Sehat
- Banyak Minum Air Putih Bisa Menurunkan Berat Badan?
- Dokter Kulit: Bayi Rewel, Bisa Jadi Tanda Masalah Kulit
- Baru Menikah? Pastikan 3 Rencana Ini Ada di Daftar Prioritas
- Tak Cuma Fisik, Kualitas Juga Penting untuk Memikat Lawan Jenis
- Skincare Bayi Mahal Belum Tentu Berkualitas
- Syarat Ikut Blind Date Indonesia, Jangan Lupa Sertakan Info Gaji
- Berapa Harga Kebaya Encim Modern?