4 Cara Mencegah Anak Jadi Pelaku Bullying, Beri Contoh Positif
- Belakangan marak kasus bullying yang terjadi pada anak-anak, pelakunya juga merupakan anak-anak.
Setiap orangtua pasti tidak mau anaknya menjadi pelaku perundungan atau bullying, apalagi hal tersebut bia merusak masa depan orang lain dan dirinya sendiri.
Lalu, sebagai orangtua apa yang bisa dilakukan untuk mencegah anak menjadi pelaku bullying? berikut penjelasannya.
Cara agar anak tidak menjadi pelaku bullying
1. Menerapkan disiplin yang positif
Menurut Psikolog Klinis Anna Surti Ariani, untuk menghindari anak menjadi perundung, orangtua harus menerapkan sikap disiplin yang positif.
Artinya, sikap disiplin yang diajarkan tidak hanya konsisten, tetapi dilakukan dengan kasih sayang. Jadi, dalam mengajarkannya kita tidak memarah-marahi atau menghukum anak. Sebab, pada dasarnya, disiplin adalah sebuah keteraturan.
"Jika kita bisa mengajarkan teratur dan konsisten itu jauh bermanfaat dibandingkan sekali salah dimarah-marahi, diomeli," ujar Anna ketika diwawancarai , belum lama ini.
Baca juga: Anak Jadi Pelaku Bullying, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua
2. Memperlakukan anak dengan hormat
Pada dasarnya anak adalah cerminan orangtuanya. Jika ingin anak memperlakukan orang lain dengan hormat dan tidak menjadi pelaku bully, maka kita juga harus memperlakukannya secara hormat.
"Ketika anak melakukan kesalahan itu dia perlu diperlakukan dengan tetap hormat," jelas Anna.
Jadi, jangan langsung menghukum atau memarahi anak ketika mereka melakukan salah, apalagi memarahinya di depan orang lain.
Memarahi anak di depan orang lain bisa membuatnya malu dan menjadikannya individu yang rendah diri.
Cari tahu apa yang menyebabkan anak melakukan kesalahan atau kekeliruan. Bisa saja, hal itu dilakukannya karena ketidaktahuan.
"Tapi coba cari tahu ada apa, kenapa seorang anak melakukan kesalahan, apa karena dia tidak sengaja, terlupa, cari perhatian, atau lelah," tangkas Anna.
Baca juga: Tanda-tanda Anak Jadi Pelaku Bullying, Orangtua Harus Tahu
Kemudian, bantu anak memperbaiki kekeliruan teresbut. Misalnya, jika anak melakukan kesalahan karena lelah dan sudah tidak bisa berpikir, berarti bantulah anak mencari solusi mengatasi rasa lelahnya untuk mengoptimalkan tugasnya di lain waktu.
Contoh lainnya, jika anak melakukan kesalahan karena ingin mencari perhatian kita, maka luangkan waktu untuk memperhatikan mereka agar anak merasa dicintai seutuhnya.
3. Memberikan contoh
Perilaku orangtua adalah contoh bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, orangtua harus memberikan contoh yang baik.
Terkini Lainnya
- Apakah Stretch Mark di Paha Bisa Hilang?
- Blind Date Indonesia, Biro Jodoh yang Tercetus dari Curhat Antar Teman
- Benarkah Jodoh adalah Cerminan Diri?
- Bayi Tidak Perlu Memakai Minyak Telon dan Sejenisnya, Simak Penjelasan Dokter
- Pentingnya Menetapkan Kriteria Jodoh agar Tidak Menyesal
- Ramai Tumbler Kekinian, Apakah Bisa Berujung pada Perilaku Overbuying?
- Thrifting di Blok M, Ini 5 Item Fesyen Terlarisnya
- 4 Kriteria Perempuan yang Dicari Laki-laki Mapan
- 2 Tips agar Suami Mau Bantu Pekerjaan Rumah Tangga
- Jangan Asal, Ini 3 Tips Pilih Wewangian yang Aman untuk Bayi
- Perempuan Lebih Banyak Cari Jodoh melalui Jasa Mak Comblang
- Tak Mau Ketinggalan Koleksi Tumbler Mahal, Termasuk FOMO?
- Dokter Kulit: Bedak Bukan Skincare Wajib bagi Bayi
- Jangan Asal Pakaikan Bedak di Wajah Anak, Ini Sebabnya
- 3 Tips Thrifting di Blok M, Cek Baju Dua Kali