6 Cara Mencegah Pelecehan Seksual pada Anak
- Pelecehan seksual dapat dicegah dengan memberikan edukasi sejak dini kepada anak.
Edukasi dapat diawali dengan memberikan pemahaman sederhana seperti bagaimana menjaga tubuh mereka agar terhindar dari pelecehan seksual.
"Pembelajaran terbaik dengan anak-anak adalah dengan cara berdialog, bagus lagi anak-anak diajarkan berliterasi dan punya banyak referensi terkait pentingnya menjaga tubuh agar terhindar dari pelecehan," kata Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D, Jumat (6/9/2024), seperti dilansir dari Antara.
Baca juga:
- 7 Dampak Psikologis Menyakiti Anak, Sebabkan Trauma dan Psikosomatis
- Ibu yang Tega Menyakiti Anak, Apakah Ada Perasaan Menyesal?
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegah anak jadi korban pelecehan seksual.
Cara mencegah pelecegan seksual pada anak
1. Memberikan contoh baik pada anak
Menurut Novi, orangtua perlu memberikan contoh positif pada anak tentang bagaimana menghormati orang lain, baik sesama maupun lawan jenis, serta dari beragam usia.
"Anak-anak cenderung belajar dari apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya, maka orang tua terutama ayah patut memberikan contoh nyata bagaimana menghormati orang lain, baik sesama jenis maupun lawan jenis," tuturnya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya agar orangtua berdialog dengan anak agar mereka dapat berpikir kritis dan mempertanggungjawabkan sikapnya.
Baca juga: 6 Cara Memperkuat Ikatan Orangtua dan Anak
2. Mengenali bagian tubuhnya sendiri
Psikolog dari Sekolah Bianglala Bandung Rahmatika mengatakan, anak juga harus bisa mengenali nama dan fungsi setiap bagian tubuhnya.
Dari situ, orangtua bisa mengedukasi, bagian tubuh mana saja yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain.
"Sehingga mereka dapat memahami kenapa tubuhnya harus dijaga, serta beritahu bagian mana saja yang boleh dan tidak boleh dilihat juga disentuh orang lain," kata psikolog lulusan Universitas Indonesia itu.
3. Berikan pemahaman nilai
Di samping itu, orangtua juga perlu membangun hubungan yang positif terhadap anak.
Selain mendengarkan, memahami, dan memenuhi kebutuhan anak, orangtua perlu memberikan aturan dan batasan yang perlu anak patuhi sehingga mereka tidak bertindak di luar batas.
Baca juga: Apakah Tantrum pada Anak Muncul secara Alami?
Dalam hal ini, orangtua juga perlu menjadikan dirinya contoh positif bagi anak.
"Pentingnya penanaman nilai-nilai yang berlaku di keluarga, budaya, dan agama sejak dini pada anak. Orangtua perlu mencontohkan penerapan nilai-nilai tersebut dalam kesehariannya," tutur Rahmatika.
4. Ajarkan anak menolak disentuh orang lain
Selain itu, beritahukan anak jika ada beberapa situasi yang membuat orang lain boleh menyentuh tubuh mereka.
Terkini Lainnya
- 4 Alasan Orangtua Ingin Anaknya Nikah Muda, Termasuk Kurang Edukasi
- Ibu yang Nikah Muda Berpeluang Lakukan Kekerasan pada Anak
- Bukan Makanan, Debu Rumah Paling Sering Memicu Kambuhnya Eksim
- Nikah Muda Lebih Berisiko Cerai, Kenapa?
- JMFW 2025, Indonesia Bidik Dominasi Industri Busana Muslim Global
- Penyebab Mukena Berbau Tak Sedap dan Solusinya
- Sunscreen untuk Anak, Lebih baik Physical atau Chemical?
- 5 Pilihan Merek Kebaya Encim Modern, Mulai Rp 250.000
- Cara Tepat Mencuci Mukena Renda agar Tidak Rusak
- 6 Tanda "Yellow Flag" yang Harus Diwaspadai dalam Pernikahan
- 5 Hal yang Bisa Dilakukan di Jakarta Muslim Fashion Week 2025
- Wanita 54 Tahun Berhasil Turunkan Berat Badan hingga 76 Kg, Simak Langkahnya
- Belajar dari Tiongkok, Warisan Tradisi Jadi Bekal Atasi Stunting hingga Ciptakan Teknologi
- 6 Cara Cepat Menghilangkan Lemak Perut
- 6 Tips Komunikasi Suami Istri agar Pernikahan Lebih Bahagia