luxdomini.net

JAKARTA, - Banyak kasus penganiayaan yang melibatkan seorang ibu dan anak.

Terbaru, seorang ibu berinisial E di Sumenep, Jawa Timur, diduga tega menyerahkan anaknya yang berusia 13 tahun ke laki-laki berinisial J untuk diperkosa.

Ada beragam komentar mencuat dari warganet terkait hal ini, termasuk soal E yang tidak memiliki naluri keibuan, karena tega melakukannya.

Baca juga: 4 Alasan Psikologis Seorang Ibu Tega Menyakiti Anaknya

Namun, benarkah ada perempuan yang tidak memiliki naluri keibuan?

"Memang betul ada perempuan yang tidak punya naluri keibuan," tutur Psikolog Klinis Personal Growth Shierlen Octavia, M.Psi., kepada , Kamis (5/9/2024).

Akan tetapi, sebenarnya naluri keibuan bukanlah sesuatu yang sudah ada sejak perempuan dilahirkan.

Dengan kata lain, perempuan bisa memiliki naluri keibuan apabila menerima pengasuhan yang baik oleh ibunya saat kecil.

Ada kaitan antara pola asuh ibu kepada anak perempuannya, dengan tumbuhnya naluri keibuan pada perempuan.

"Sebenarnya naluri keibuan biasanya dibentuknya dengan hubungan ibu dengan anak. Hubungan dengan anak harus ada latihan dan pengalamannya," papar Shierlen.

Baca juga: Ibu yang Tega Menyakiti Anak, Apakah Ada Perasaan Menyesal?

Misalnya saja, ibu sudah mempersiapkan diri sejak sebelum memiliki anak, tentang bagaimana cara mengasuh anak.

Kemudian adalah sangat andil dalam mengasuh anak sejak mereka lahir. Hal-hal tersebut bisa membangun hubungan dengan anak sejak dini.

"Pelatihan dan pengalaman maksudnya adalah adanya kontak yang terjadi secara terus-menerus, dan usaha dari ibunya untuk terus terhubung dengan anak," kata Shierlen.

Anak perempuan dengan pengalaman pengasuhan yang menyenangkan dari ibunya akan memiliki naluri keibuan.

Pola pengasuhan ibunya juga bakal diterapkan ke anaknya kelak, sehingga siklus naluri keibuan terus berlanjut.

Sebagai informasi, E diduga tega menyerahkan anaknya kepada J karena dijanjikan sejumlah uang serta dijanjikan satu unit sepeda motor jenis Vespa Matic.