Berapa Lama Anak Boleh Dibiarkan Tantrum?
- Anak usia satu hingga tiga tahun, kerap mengalami tantrum, yakni kondisi anak yang berteriak, menangis, dan mengamuk.
Orangtua kerap merasa khawati kertika anak tantrum.
Menurut Psikolog Anak dan Keluarga Samanta Elsener, tantrum adalah hal yang wajar, karena anak merasakan emosi baru bermunculan dan belum tahun bagaimana meregulasinya.
"Umumnya anak merasa emosi negatif seperti marah, kesal, frustasi, dan kecewa, sehingga butuh diarahkan, bagaimana meregulasi emosinya dengan tepat" ujar Samanta ketika diwawancarai , Senin (2/9/2024).
Namun, sebenarnya berapa lama anak boleh dibiarkan tantrum?
"Umumnya tantrum paling lama terjadi hanya sekitar 15 hingga 30 menit," ujar Samanta.
Baca juga: Mulai Usia Berapa Anak Tantrum? Ketahui Ciri-cirinya
Dalam rentang waktu tersebut anak dapat merengek, menangis, berteriak, menendang, menghentak-hentakan kaki, berguling-guling, hingga menahan napas.
Baiknya, orangtua tetap tenang dan memastikan keamanan anak, agar tidak menyakiti dirinya sendiri selama tantrum.
Setelah 15 atau 30 menit, anak biasanya mulai menghentikan amukannya, terlihat lebih tenang, dan lebih bisa diajak komunikasi.
Namun, tantrum juga dapat terjadi dalam waktu yang lebih lama.
"Jika lebih dari 15 hingga 30 menit, mungkin ada kebutuhann emosional lain yang ia butuhkan untuk mendapatkan rasa aman atau kondisi tubuh yang terlalu lelah, sehingga rasanya rungsing dalam tubuh anak," jelas Samanta.
Baca juga: Kapan Masa Tantrum pada Anak Berakhir?
Adapun, tantrum biasanya akan mulai berkuraang pada usia 4 tahun. Hal tersebut dikarenakan anak sudah bisa mengomunikasikan perasaan dan mengendalikan emosinya dengan lebih baik.
"Jika anak sudah ada di usia yang lebih besar, perlu dicermati bentuk perilaku tantrumnya karena faktor proses belajar anak untuk mendapatkan yang ia inginkan dari orangtua atau bukan," ujar Samanta.
Jadi, jika tantrum terjadi di atas 30 menit atau masih sering terjadi di atas usia 4 tahun, orangtua sebaiknya meminta bantuan profesional.
Pasalnya, hal tersebut merupakan tantrum yang tidak wajar dan dapat menjadi pertanda masalah yang lebih serius.
Terkini Lainnya
- Benarkah Ibu Hamil Trimester 3 Lebih Bertenaga?
- Siapa Nikocado Avocado? YouTuber yang Turun Berat Badan 113 Kilogram
- Bumil Trimester 3 Harus Banyak Makan Apa?
- 5 Jam Tangan Termahal di Dunia, Ada yang Capai Rp 850 Miliar
- Hamil Trimester 3 Bolehkah Tetap Beraktivitas?
- Hamil Trimester 3, Persiapkan 5 Hal Ini
- 5 Merek Fashion Lokal Berbasia Ramah Lingkungan
- Jangan Disepelekan, Calon Pengantin Wajib Cek Kesehatan Mental
- Simak, 3 Cara Membangun Naluri Keibuan Sebelum Punya Anak
- 6 Cara Mencegah Pelecehan Seksual pada Anak
- Koleksi Ulos Torang Sitorus akan Melenggang di London Fashion Week 2024
- Cara Maudy Ayunda Padu Padan Kemeja Oversized agar Tetap Feminin
- The Palace Jeweler Manjakan Para Pelanggan dengan Hadiah dan Diskon di Hari Pelanggan
- Belajar dari Kasus Perundungan PPDS Undip, Ketahui 4 Jenis Bullying
- Tanda-tanda Anak Jadi Pelaku Bullying, Orangtua Harus Tahu