luxdomini.net

3 Tantangan Kesehatan Mental Anak Muda, Apa Saja?

Ilustrasi anak muda
Lihat Foto

- Anak muda terutama yang berada di rentang usia 15 hingga 24 tahun merupakan kelompok yang rentan terkena gangguan kesehatan mental. Hal tersebut berkaitan dengan tantangan yang harus dihadapi anak muda

Menurut aktivis kesehatan mental Renggi Ardiansyah, ada tiga tantangan yang harus dihadapi anak muda dalam lingkup kesehatan mental. 

"Tekanan sosial dan ekspekstasi lingkungan, kecanduan media sosial, dan kurangnya stabilitas emosional," ujarnya dalam acara Kompas Editor's Talks: Apakah Masyarakat Indonesia Sudah Cukup Sehat Mental? pada Jumat (23/8/2024). 

1. Tekanan sosial dan ekspektasi lingkungan

Tekanan sosial dan ekspektasi lingkungan merupakan tantangan utama dalam kesehatan mental anak muda. 

"Misalnya yang baru terjadi adalah penerimaan mahasiswa baru di universitas, mungkin ada beberapa generasi muda yang belum lolos," ujar Renggi. 

Baca juga: Menurut Survei, Gen Z Paling Banyak Mengalami Gangguan Mental

Meskipun dalam prosesnya kita sudah berusaha keras, kegagalan tetap membawa kekecewaan. 

"Merasa gagal, kemudian merasa megecewakan ekspektasi orang tua dan diri sendiri<" ujranya. 

2. Media sosial

Media sosial ternyata amat sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental juga citra diri. 

"Contohnya jadi membandingkan diri. Misalnya melihat teman sudah mencapai taraf tertentu, seperti diterima di perusaah bagus, sementara kita belum bekerja," ujar Renggi.

Melihat kehidupan orang lain di media sosial membuat kita membandingkannya dengan kehidupan sendiri. Kita bisa merasa bahwa kita belum mencapai apa-apa, sementara orang lain telah sukses. 

"Hal tersebut membuat kita merasa insecure, merasa tidak percaya diri, dan merasa tertinggal dengan teman-teman sebayanya," ujarnya. 

Baca juga: Membangun Rasa Percaya Diri Anak Saat Remaja, Bagaimana Caranya?

Perasaan negatif seperti itu dapat terus berkembang dan menjadi gangguan kesehatan mental

3. Kurangnya stabilitas emosi dan keterampilan pengelolaan stress

"Belum lagi jika emosional manajemen atau stres manajemennya tidak baik. Jadi lebih banyak memendam dan menahan," ungkap Renggi. 

Emosi yang kurang stabil dan pengelolaan stress yang tidak baik akhirnya membuat seseorang mengalami gangguan mental. 

Tidak jarang hal tersebut menyebabkan gangguan prilaku dan juga pikiran, bahkan percobaan untuk mengakhiri hidup. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat