Mengenal Kelas Pranikah, Kelas untuk Membekali Diri tentang Pernikahan
JAKARTA, - Pernikahan adalah hal yang sakral, karena bukan sekadar tinggal serumah dengan pasangan.
Pernikahan akan dijalani oleh sepasang kekasih sepanjang hidupnya, sehingga keseriusan dan komitmen dibutuhkan dari kedua belah pihak.
Kendati demikian, pernikahan tidak selalu berjalan mulus. Masalah selalu akan datang, baik yang dampaknya kecil maupun besar sampai berujung pada perceraian.
Baca juga: Apa Saja yang Bisa Jadi Poin Kesepakatan dalam Perjanjian Pranikah?
Tidak semua orang mengetahui cara menghadapi dan mengatasi masalah saat menikah. Di sinilah kelas pranikah hadir untuk membantu.
Psikolog keluarga sekaligus konsultan pranikah yang berpraktik di Semarang, Jawa Tengah, Sukmadiarti, M.Psi., menerangkan, mengikuti kelas pranikah diperlukan lantaran sangat penting.
"Penting untuk membekali diri dengan ilmu sebelum pernikahan. Jadi, saat memasuki pernikahan, sudah lebih matang," ucap dia saat dihubungi , beberapa waktu lalu.
Pentingnya mengikuti kelas pranikah
Sukmadiarti menjabarkan, kelas pranikah dapat mematangkan pengetahuan seseorang tentang pernikahan.
Ketika tidak memiliki ilmu yang tepat, orang-orang akan menggunakan ilmu yang dipelajari sendiri melalui apa yang mereka saksikan dari pernikahan orangtuanya.
"Kalau (pernikahan) orangtua alhamdulillah kondisinya baik dan harmonis, Insya Allah terjaga relasi (dengan calon suami atau istri) ke depan," kata Sukmadiarti.
Selain itu, orangtua juga manusia yang tidak sempurna. Meski harmonis, terkadang masalah tetap muncul.
Cara mereka menyikapi permasalahan pun belum tentu sempurna. Inilah mengapa kelas pranikah perlu diikuti, yakni untuk menyempurnakan ilmu yang telah didapat calon pengantin (catin) melalui pernikahan orangtuanya.
"Apalagi kalau punya latar belakang broken home, di keluarga ada pertengkaran, dan sebagainya. Butuh banget untuk dibekali, pernikahan itu idealnya seperti apa," tutur dia.
Baca juga: Sering Disepelekan, Pastikan Persiapan Hal-hal Ini Sebelum Menikah
Jika tumbuh di lingkungan keluarga yang seperti itu, menurut Sukmadiarti, pikiran catin akan terjebak dalam pernikahan yang "ideal" versi orangtuanya dahulu.
"Dengan membekali diri dengan ilmu pernikahan sebelum menikah, jadi punya mindset yang benar terhadap pernikahan, pasangan, dan diri sendiri dalam menjalani pernikahan ke depan," papar dia.
Beberapa materi yang akan dipaparkan dalam kelas pranikah, umumnya mencakup finansial dan cara mengasuh anak bagi yang berencana memiliki keturunan.
Terkini Lainnya
- Cara Mengurangi Limbah Tekstil, Salah Satunya Pakai Baju Selama Mungkin
- Tas Multifungsi Jadi Andalan Putri Marino untuk Tampil Sehari-hari
- Selain Berbahaya bagi Lingkungan, Limbah Tekstil Juga Mengancam Kesehatan
- Bagaimana Cara Mendapatkan Jodoh yang Baik? Mak Comblang Profesional Ungkap Tipsnya
- 4 Alasan Orangtua Ingin Anaknya Nikah Muda, Termasuk Kurang Edukasi
- Ibu yang Nikah Muda Berpeluang Lakukan Kekerasan pada Anak
- Bukan Makanan, Debu Rumah Paling Sering Memicu Kambuhnya Eksim
- Nikah Muda Lebih Berisiko Cerai, Kenapa?
- JMFW 2025, Indonesia Bidik Dominasi Industri Busana Muslim Global
- Penyebab Mukena Berbau Tak Sedap dan Solusinya
- Sunscreen untuk Anak, Lebih baik Physical atau Chemical?
- 5 Pilihan Merek Kebaya Encim Modern, Mulai Rp 250.000
- Cara Tepat Mencuci Mukena Renda agar Tidak Rusak
- 6 Tanda "Yellow Flag" yang Harus Diwaspadai dalam Pernikahan
- 5 Hal yang Bisa Dilakukan di Jakarta Muslim Fashion Week 2025