Apa yang Terjadi jika Bayi Diberi MPASI Sebelum 6 Bulan?
- Makanan pendamping air susu ibu (ASI) atau MPASI diberikan pada bayi setelah menginjak usia enam bulan untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya.
MPASI idealnya memperhatikan pemenuhan kebutuhan bayi akan makronutrien, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral.
Lalu, apa yang terjadi jika bayi diberi MPASI sebelum enam bulan?
Baca juga: Jangan Beri MPASI Saat Anak Berusia 4 Bulan, Simak Penjelasannya
Apa yang terjadi jika bayi diberi MPASI sebelum 6 bulan?
Pemberian makanan pendamping air susu ibu atau MPASI terlalu dini bisa menyebabkan masalah pencernaan pada bayi.
Dokter spesialis anak lulusan Universitas Sumatera Utara dr. S. Tumpal Andreas Sp.A menyebutkan, beberapa di antaranya seperti sembelit dan intususepsi.
"MPASI dini menyebabkan masalah di saluran pencernaan, salah satunya adalah nanti jadi sembelit, terus bisa menjadi intususepsi atau masuknya jaringan usus di bagian bawah ke usus yang atasnya," kata Andreas, Rabu (7/8/2024), seperti dilansir Antara.
Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu mengatakan bahwa pemberian MPASI harus dilakukan berdasarkan pada respons makan anak, yang biasanya baru bisa terlihat saat anak memasuki usia enam bulan.
Respons ini juga dikenal sebagai responsive feeding, yakni ketika anak merespons secara baik maupun tidak baik terhadap makanan yang diberikan oleh orang dewasa.
"Yang kedua, memantau hasil dari pemberian MPASI kita, apakah adekuat dengan pertumbuhan," katanya.
Baca juga:
Selain melihat respons anak terhadap makanan, orangtua juga perlu memperhatikan aturan dasar pemberian MPASI.
Ia menyarankan agar orangtua menyiapkan dan memberikannya sendiri.
Pastikan penyiapan MPASI mempertimbangkan kebutuhan nutrisi anak. Penambah rasa boleh ditambahkan jika untuk mempermudah anak menerima makanan, tapi dalam jumlah secukupnya.
"Pemberian gula dan garam itu diperbolehkan saat awal MPASI untuk mempermudah anak menerima makanannya, jadi tidak masalah, tapi enggak wajib juga diberikan. Prinsipnya anak menyukai makanan yang kita berikan," tutur Andreas.
Sebagai alternatif, anak juga bisa mengonsumsi produk MPASI berfortifikasi dengan nilai nutrisi yang sudah terukur.
Namun, makanan pendamping instan biasanya memiliki variasi rasa yang terbatas sehingga malah bisa membatasi palet rasa lidah anak.
Terkini Lainnya
- Catat, Daftar Perlengkapan Bayi yang Harus Dibeli Sebelum Lahir
- Mengapa Sejumlah Atlet Paralimpiade Pakai Penutup Mata? Ini Sebabnya
- Sepatu Kulit Terasa Keras dan Kaku, Apa Solusinya?
- Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia: Apa yang Bisa Dilakukan untuk Membantu?
- Musim Hujan Tiba, Catat 7 Bahan Pakaian yang Mudah Menyerap Air
- Tren Alis Tipis Kembali Lagi, Mau Ikutan?
- 4 Cara Mencegah Anak Jadi Pelaku Bullying, Beri Contoh Positif
- Enggak Pakai Ribet, Ini Simple Body Care Routine buat Kulit Sehat dan Glowing
- Konser Bruno Mars Jakarta Saat Musim Hujan, Jangan Lupa Siapkan 4 Hal Ini
- 7 Artis Indonesia yang Hobi Koleksi Jam Tangan Mewah
- 8 Tips Memilih Outfit di Musim Hujan
- 5 Toko Perlengkapan Bayi di Tangerang, Ini Daftarnya
- 5 Bahan Pakaian yang Harus Dihindari Saat Musim Hujan
- Rekomendasi 5 Toko Perlengkapan Bayi di Jakarta, Apa Saja?
- Ketika Busana Olahraga Tidak Sekadar Keren...