Hati-hati, Membiarkan Bayi Menangis Berdampak Buruk pada Psikologisnya
TANGERANG, - Beberapa orang menganggap, membiarkan bayi terus-terusan menangis dapat memperkuat paru-parunya.
Akan tetapi, hal tersebut sebenarnya tidak perlu dilakukan, lantaran dapat memengaruhi psikologisnya.
"Secara psikologis, anak itu merasa ditinggalkan," papar psikolog di Mykidz Clinic Gloria Siagian M.Psi. di Gramedia World BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Jangan Tunggu Bayi Menangis untuk Beri ASI, Ini Sebabnya
Faktor lain misalnya karena ibu masih merasakan lelahnya melahirkan. Selain tenaga yang terkuras karena proses melahirkan, waktu tidur juga berkurang karena bayi baru lahir terus menangis.
Belum lagi, ibu-ibu yang melahirkan secara caesar masih merasakan sakit, meski proses melahirkan sudah berlalu selama beberapa bulan.
"Emosinya tidak stabil dan bisa memengaruhi anak. Anak menangis, tapi ibunya sudah capek. Akhirnya, anak dicuekin begitu saja, dibiarkan menangis," kata Gloria.
Anak bisa merasa ditinggalkan, karena sebelumnya ia selalu bersama ibu, meski di dalam perut.
Selama berada di dalam perut ibu, anak merasakan kehangatan. Tubuhnya juga seperti diayun setiap kali ibu bergerak.
Kemudian, bayi harus keluar dari perut ibu. Saat keluar, ia hanya bisa menangis sebagai bentuk komunikasi kepada orangtuanya.
Kondisi ini bisa berlanjut berbulan-bulan, sampai anak akhirnya belajar bicara.
"(Saat belum bisa bicara) mau bilang enggak enak, enggak nyaman, lapar, sudah pipis dan pokoknya basah, tapi keluarnya tangisan," Gloria berujar.
"Bayangkan, kalau kita lagi nangis dan merasa lapar, terus dicuekin. Bisa stres dan sedih karena merasa enggak ada yang peduli," imbuh dia.
Baca juga: Jangan Tunggu Bayi Menangis untuk Beri ASI, Ini Sebabnya
Oleh karena itu, ayah dan ibu sebaiknya tidak membiarkan bayi terus menangis. Cobalah untuk menenangkannya.
"Digendong dan dipeluk. Rasanya seperti sedang diayun oleh ayah dan ibunya, (mereka) perlu kedekatan fisik," kata Gloria.
Jangan sungkan minta bantuan
Mengurus anak bukanlah sesuatu yang mudah, terutama ketika mereka masih bayi karena kondisinya sangat rentan.
Untuk itu, ibu jangan pernah sungkan meminta bantuan kepada orang lain, termasuk suami dan orangtua.
"Kalau ada ibu yang bilang dia strong dan mau ngurus semuanya sendiri, jangan. Kalau ada bantuan, dibantu enggak apa-apa," ucap Gloria.
Selain itu, ibu juga harus memiliki waktu istirahat yang cukup, karena menghadapi bayi yang tak kunjung berhenti menangis membutuhkan banyak energi.
Baca juga: 10 Cara Menenangkan Bayi Menangis
Terkini Lainnya
- Bukan Sekadar Keluhan, Pendapat Anak Bisa Jadi Tanda Kemampuan Berpikir Kritis
- Dampak Poligami, Pengaruhi Kehidupan Sosial dan Pergaulan Anak
- Cerita Pasangan Lansia Ikut Acara Cari Jodoh di Jogja hingga Berlabuh di Pelaminan
- Panduan Mengajarkan Anak Laki-laki Mandiri di Toilet Umum sejak Usia Dini
- Demo ASN Dikti, Ini 4 Cara Hadapi Atasan Otoriter di Tempat Kerja
- 5 Cara Menjaga Keharmonisan Keluarga Saat Orangtua Berpoligami, Fokus pada Anak
- Kisah Pasangan Disabilitas Dipertemukan lewat Acara Cari Jodoh di Jogja
- Jerawat Meradang, Apakah Harus Tetap Pakai Sunscreen?
- Ahli Ungkap Dampak Poligami pada Hubungan Ayah dan Anak
- 8 Negara yang Batasi Penggunaan Gadget pada Anak, Terbaru Singapura
- 3 Barang Esensial untuk Ibu Baru Setelah Kelahiran Si Kecil
- Aturan ASN Boleh Poligami, Ini Dampak Psikologis bagi Istri Pertama
- Jangan Asal Pilih Pompa ASI Berdaya Isap Tinggi, Utamakan Kenyamanan
- Ayah Poligami Bisa Sebabkan Anak Rentan Depresi dan Tidak Percaya Diri
- 4 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Melahirkan