luxdomini.net

4 Dampak Fenomena Fatherless yang Membahayakan Anak

ilustrasi ayah dan anak
Lihat Foto

JAKARTA, - Tumbuh tanpa sosok ayah yang hadir secara fisik, emosional, maupun keduanya, alias fatherless berdampak pada tumbuh kembang anak.

Psikolog di Mykidz Clinic Gloria Siagian M.Psi. menuturkan, efeknya tidak hanya dirasakan oleh anak laki-laki, tetapi juga anak perempuan.

"Terburuknya, mungkin bisa dibilang kebingungan gender bisa muncul," ujar dia saat dihubungi, Jumat (2/8/2024).

Baca juga: Apa Itu Fatherless? Belakangan Ramai Dibincangkan di Medsos

Menurut Gloria, setidaknya ada empat dampak fatherless yang membahayakan anak laki-laki dan perempuan.

1. Kebingungan gender

Orangtua adalah panutan atau role model bagi anak dalam segala hal, termasuk seputar gender.

Anak perempuan lebih condong kepada ibunya untuk mengetahui dan mempelajari gendernya, serta bagaimana mereka harus bersikap.

Hal serupa juga terjadi pada anak laki-laki dan ayahnya. Namun, ini tidak dapat terjadi ketika anak tumbuh tanpa sosok ayah.

"Anak laki-laki tidak bisa mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki, karena tidak pernah punya model laki-laki dalam hidupnya, bisa jadi kebingungan mesti apa juga," kata Gloria.

2. Haus kasih sayang

Dampak terburuk lainnya adalah haus afeksi atau kasih sayang pada anak perempuan.

Gloria mengungkapkan, ia pernah menelaah penelitian tentang anak perempuan yang menjadi "agresif" perihal afeksi, karena tidak memiliki sosok ayah.

"Karena tidak ada ayah dalam kehidupannya, bisa jadi dia lebih haus pada perhatian laki-laki," paparnya.

Sebab, anak perempuan tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah, baik dalam bentuk pujian maupun pelukan, sehingga, ketika tumbuh dewasa, ia akan mencarinya dari figur laki-laki lain. Ini bisa berdampak dalam hubungan romantis.

Anak perempuan bisa menjadi lebih mudah dibohongi laki-laki yang ingin memperoleh sesuatu melalui beragam pujian.

"Karena haus pujian laki-laki, mereka tidak bisa melihat laki-laki ini serius atau tidak begitu dibilang baik atau cantik. Itu karena tidak pernah dengar dari ayahnya, jadi mudah dibohongi," tutur Gloria.

Baca juga: Catat, 2 Penyebab Terjadinya Fenomena Fatherless di Indonesi

3. Tidak memahami sentuhan yang wajar

Anak dapat memahami sentuhan yang wajar dan tidak wajar dari orangtuanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat