Waspada, Kenali 2 Penyebab Kuku Berjamur dan Rusak
JAKARTA, - Bukan hanya riasan wajah, kuku juga menjadi bagian penting untuk menunjang penampilan.
Memiliki kuku yang sehat dan bersih bisa memberikan kesan tersendiri terhadap tampilan kamu. Maka tak heran mengapa kaum hawa gemar menghias kukunya sedemikian rupa dengan nail art.
Meski begitu, nail artist sekaligus pemilik Pretty Fast, Shinta Dewi menyebutkan terdapat berapa kondisi yang bisa menyebabkan kuku jadi berjamur dan rusak setelah menggunakan cat kuku. Simak selengkapnya.
Baca juga:
Penyebab kuku berjamur dan rusam
1. Memakai cat kuku abal-abal
Shinta menyatakan bahwa masih banyak orang yang kurang selektif dalam memilih cat kuku dengan bahan-bahan yang aman dan membeli karena harganya murah.
Sebaiknya, pilih kutek yang sudah tersertifikasi BPOM dan pastikan tidak memiliki kandungan berbahaya seperti toluene, formaldehyde, dibutyl phthalate, formaldehyde resin, xylene, dan lainnya.
“Kutek itu sekarang juga masih banyak yang ingridients-nya ngasal dan enggak dapat sertifikasi BPOM. Itu enggak disarankan sih,” kata Shinta kepada di Pretty Fast PIM 2, belum lama ini.
Kandungan tersebut bisa masuk ke dalam tubuh dan memicu gangguan kesehatan, bukan cuma pada kuku tetapi juga tubuh secara keseluruhan.
“Tapi kalau virus atau bakteri yang bisa ngerusak kulit dan kuku itu bisa disebabkan dari kuteknya juga salah satunya,” ujarnya.
2. Kondisi kuku lembap
Menurut Shinta, jamur akan mudah tumbuh pada bagian kuku apabila kamu menggunakan press on nails atau kuku palsu yang di tempel.
Jika nail artist tidak merekatkan kuku palsu dengan sempurna, maka berpotensi munculnya rongga antara kuku palsu dan asli.
“Yang bikin berjemur itu sebenarnya kalau gel kuteknya itu enggak bener-bener menempel. Biasanya kan jamur itu terjadinya kalau ada gel kutek yang ada rongganya atau enggak menempel sempurna,” tutur Shinta.
Baca juga:
Biasanya kondisi ini kerap terjadi ketika kuku palsu telah menempel cukup lama di kuku asli. Sehingga ada bagian yang kurang merekat dan menggelembung, kondisi ini dikenal dengan istilah lifting.
Ketika kuku terkena air, maka air tersebut bisa masuk ke dalam rongga yang memicu lembap dan berpotensi menimbulkan jamur.
"Kuku itu kan kena air dan juga sabun ketika cuci tangan, mandi, atau lainnya. Nah itu air dan sabun yang masuk ke dalam dan enggak terbasuh akhirnya bikin lembap,” tambah Shinta.
“Lembap itu kalau enggak diperhatikan, lama-lama bisa tumbuh menjadi jamur dan bisa merusak kukunya,” sambungnya.
Oleh karenanya, sangat penting untuk memastikan seluruh permukaan kuku tertutup dengan sempurna.
Shinta pun merekomendasikan untuk segera menemui nail artist untuk melepas kuku yang sudah tidak rekat untuk meminimalisasi tumbuhnya jamur.
Terkini Lainnya
- Jangan Asal Pilih Pompa ASI Berdaya Hisap Tinggi, Utamakan Kenyamanan
- Ayah Poligami Bisa Sebabkan Anak Rentan Depresi dan Tidak Percaya Diri
- 4 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Melahirkan
- Winona Willy Ungkap Tips Membagi Waktu Bekerja dan Mengurus Anak
- Acara Cari Jodoh di Jogja Didominasi Pendaftar Usia Muda dari Berbagai Daerah
- Singapura Batasi Penggunaan Gadget untuk Anak di Bawah 12 Tahun
- Ramai Tren Telat Foto Newborn, Apa Manfaatnya Melakukan "Newborn Photoshoot"?
- Terinspirasi Audrey Hepburn, Ivanka Tampil dengan Gaun Putih dan Sarung Tangan Hitam di Inaugurasi Trump
- Melania Tampil Anggun dalam Balutan Gaun Minimalis Saat Dansa Bersama Donald Trump
- Berkaca dari Konflik Nikita Mirzani-Lolly, Pahami Cara Mengelola Emosi sebagai Orangtua
- Belajar dari Hubungan Nikita Mirzani-Lolly, Ketahui 4 Cara Mencegah Konflik dengan Anak Perempuan Remaja
- Jangan Sekadar FOMO, Persiapkan Diri Sebelum Ikut Acara Cari Jodoh
- Gaya Para Selebritas di Pelantikan Donald Trump, Ada Snoop Dog
- Aturan ASN Boleh Poligami, Orangtua Perlu Pikirkan 4 Dampak Ini terhadap Anak
- Viral Program Tidur Siang di Sekolah, Berapa Lama Durasi yang Disarankan?