luxdomini.net

Generasi Muda Lebih Sadar Adanya Fenomena “Fatherless”, Benarkah?

Ilustrasi ayah dan anak.
Lihat Foto

JAKARTA, – Fenomena “fatherless” mengacu pada sosok ayah yang absen dalam kehidupan anaknya, baik secara fisik maupun emosional.

Di media sosial seperti X, TikTok, dan Instagram, fenomena ini lebih sering digaungkan oleh generasi muda termasuk pasangan suami istri (pasutri) muda.

Psikolog di Mykidz Clinic Gloria Siagian M.Psi. mengungkapkan, ada kemungkinan karena mereka tumbuh dalam fenomena itu.

"Orang-orang di angkatan muda lebih aware dengan buruknya fatherless karena mungkin mengalami ayahnya bekerja mati-matian dan tidak berperan di rumah,” tutur dia kepada , Jumat (2/8/2024).

Baca juga:

Menurut dia, pengalaman sebagian anak muda masa kini yang tumbuh tanpa ayah membuat mereka lebih aktif untuk membantu menyuarakan fenomena ini ke masyarakat yang lebih luas.

Pasalnya, mereka tidak ingin anak kecil yang tumbuh saat ini memiliki pengalaman serupa.

Bagi pasutri muda yang akan atau baru mempunyai anak, misalnya, masing-masing sudah menanamkan betapa pentingnya peran ayah untuk anaknya kelak.

"Mereka lebih aware dengan buruknya fatherless, sehingga muncul kesadaran untuk menyeimbangkan peran. Bahwa ayah harus turut berperan di rumah, tidak cuma sebagai pencari nafkah,” papar Gloria.

Sebab, salah satu dampak buruk dari absennya sosok ayah dalam kehidupan anak laki-laki maupun perempuan adalah tidak adanya panutan atau role model laki-laki dewasa.

Padahal, sosok Ayah dinilai dominan dalam memberikan arahan kepada anak-anaknya. Ayah juga dapat membantu anak memberi gambaran seperti apa seorang laki-laki harus bertindak.

“Mereka juga akan memahami konteks hubungan perempuan dan laki-laki, karena muncul (pemahaman) dengan melihat interaksi ayah dan ibunya,” terang Gloria.

Baca juga:

Berdasarkan pengalaman itu, ditambah informasi seputar peran penting ayah dalam pengasuhan anak di media massa maupun media sosial, generasi muda lebih memiliki pengetahuan akan fenomena fatherless.

"Karena mengalami fatherless, mereka lebih berusaha (mengasuh anak berdua). Belakangan juga mulai muncul ayah-ayah bergantian peran dengan ibu-ibu. Mereka jauh lebih fleksibel (mau mengurus anak), ada pembagian peran. Generasi muda berusaha hadir di kehidupan anaknya,” tutur Gloria.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat