Mengapa Lansia Sering Marah? Ketahui 7 Faktor Penyebabnya

- Menua adalah salah satu tahap dalam kehidupan. Sama seperti masa kecil masa remaja, dan dewasa, setiap orang menua dengan cara yang berbeda dan mengalami penuaan secara berbeda berdasarkan faktor genetik dan gaya hidup.
Tantangan terbesar bagi para lanjut usia (lansia) adalah menerima dan menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi, termasuk perubahan fisik, psikologis, perilaku, intelektual, spiritual, sosial, dan sebagainya.
Masalahnya, bagi sebagian lansia tak mudah menerima perubahan tersebut. Belum lagi, dengan munculnya masalah fisik dan psikologis yang biasa terjadi seiring proses penuaan.
Baca juga: 10 Negara Paling Bahagia bagi Lansia Versi World Happiness Report 2024
Bagi mereka yang gagal menyesuaikan diri dengan baik, bukan tak mungkin dapat berkembang menjadi masalah emosional.
Ketika lansia merasa bahwa mereka tidak memiliki kendali atas masa kini, hal itu jadi membuat lansia sering marah.
Biasanya mereka melepaskan kemarahan kepada anggota keluarga terdekat, karena mereka tahu, meski mereka jadi sering marah, mereka akan tetap dicintai.
7 Faktor Penyebab Lansia Sering Marah
Berikut ini tujuh faktor yang dapat menyebabkan lansia jadi sering marah, yang telah dilansir dari berbagai sumber.
1. Masalah kesehatan
Seiring bertambahnya usia, orang lanjut usia lebih rentan mengalami berbagai masalah kesehatan kronis.
Lansia yang sebelumnya sehat sepanjang hidupnya, akan mengalami kesulitan untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan masalah kesehatan yang baru muncul seiring bertambahnya usia.
Tubuh yang terasa tidak nyaman, energi yang tak sebesar dulu membuat lansia sering marah, karena merasa kesal.
2. Kemampuan indra menurun
Seiring bertambahnya usia, beberapa indra akan mengalami kemunduran, misalnya lensa mata pada indra penglihatan yang kualitasnya menurun, sehingga menyebabkan pandangan kabur atau sulit melihat.
Begitu juga dengan indra pendengaran yang menurun, sehingga membuat lansia kesulitan mendengar dan berkomunikasi dengan orang lain.
Gangguan-gangguan ini sangat mengganggu bagi para lansia, karena sebelumnya mereka tak pernah mengalaminya.
Baca juga: Rekomendasi Pola Makan Sehat untuk Lansia
3. Masalah sendi dan otot
Lansia yang menderita masalah lutut atau persendian dapat mengalami penurunan lebih lanjut pada kekuatan otot dan mobilitas mereka.
Hal ini dapat membuat aktivitas sehari-hari mereka terbatas dan mengganggu mobilitas mereka di masyarakat.
Terkini Lainnya
- Video Viral Laki-laki Menangis di Konser Sal Priadi, Ini 7 Cara Atasi Rasa Bersalah akibat Kehilangan
- Gaya Cristiano Ronaldo Saat Naik Pesawat, Termasuk Saat ke Kupang?
- Mimpi Buang Air Besar, Tanda Keberuntungan atau Petaka?
- Apakah Tes MBTI Akurat? Ini Kata Ahli dan Deskripsinya
- Gaya Ikonik Mendiang Kim Sae-ron dan Won Bin dalam "The Man from Nowhere"
- Ronaldo ke Kupang Diajak Aktris Cote de Pablo, Siapa Dia?
- Zodiak Taurus Februari 2025: Karier Bersinar, Keuangan Harus Dikontrol
- 6 Cara Kabur dari Rutinitas Tanpa Harus Bepergian Jauh
- Bulking Saat Puasa, Aman atau Tidak?
- Survei: 62 Persen Orang Merasa Kesepian Meski di Tengah Keramaian
- Seperti Mahalini, Ini Alasan Banyak Orangtua Rahasiakan Wajah Bayinya
- Terapkan Sustainable Fashion, Kami Idea Manfaatkan Sisa Bahan Fesyen
- Remaja Rentan Merasa Kesepian, Ini Alasannya
- Kim Sae Ron Meninggal Dunia, Kenang 9 Gaya Ikoniknya di Film dan Drama
- Kesepian Lebih Sering Dialami Masyarakat Perkotaan, Mitos atau Fakta?