luxdomini.net

Edukasi Sejak Masa Kehamilan, Salah Satu Cara Dukung Gerakan Menyusui

Ilustrasi ibu menyusui.
Lihat Foto

JAKARTA, - Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) menegaskan pentingnya gerakan ibu menyusui untuk terus didukung, karena ASI penting bagi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Anak.

Pasalnya, ASI sudah mencakup seluruh nutrisi yang dibutuhkan anak, terutama mereka yang berusia berusia 0-6 bulan.

Sayangnya, angka ibu menyusui di Indonesia menurun. Menurut data dari UNICEF pada tahun 2018, persentase ibu yang masih menyusui anaknya secara eksklusif yakni 64,5 persen.

Baca juga:

Persentasenya merosot menjadi 52,5 persen pada tahun 2021, sebelum sedikit naik menjadi 55,5 persen menurut data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023.

Wakil Ketua AIMI Fitria Rosatriani mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendukung gerakan ibu menyusui.

Misalnya, edukasi sejak masa awal kehamilan.

"Bagaimana cara mendekati ibu agar mereka semakin sadar akan pentingnya menyusui? Edukasi mulai dari kehamilan," ujar dia dalam konferensi pers "Pekan Menyusui Dunia 2024", melalui Zoom, Rabu (31/7/2024).

Edukasi pada masa kehamilan bisa mencakup pemberian informasi terkait persiapan apa yang perlu dilakukan saat ibu melahirkan, misalnya menyusui anak.

Namun, jangan sekadar memberi tahu betapa pentingnya menyusui. Beri edukasi cara menyusui seperti apa.

"Kemudian, bagaimana dia minta dukungan dari tenaga kesehatan atau fasilitas kesehatan," terang Fitria.

Pentingnya dukungan keluarga

Selanjutnya, pastikan ibu hamil bakal mendapat dukungan menyusui dari keluarga.

Dengan kata lain, tenaga kesehatan dan keluarga tidak mempromosikan atau mendorong penggunaan susu formula (sufor).

Baca juga:

Pasalnya, dukungan dari dua pihak tersebut dapat membantu ibu hamil memupuk semangat menyusui setelah melahirkan nanti.

"Jadi, edukasi dari awal. Sehingga, bila ada kesulitan menyusui, bisa segera dibantu dan tidak berlarut-larut masalah menyusuinya," tegas Fitria.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat