Penting untuk 1.000 HPK Anak, Menyusui Perlu Terus Digaungkan
JAKARTA, - Air Susu Ibu (ASI) menjadi salah satu bagian penting dalam menunjang 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Anak.
1.000 HPK Anak dimulai sejak nol hari alias dari masa konsepsi sampai anak berusia dua tahun.
Sepanjang periode emas ini, pertumbuhan anak sedang berjalan dengan pesat sehingga ia memerlukan asupan gizi yang sesuai.
Baca juga:
Seluruh nutrisi yang diperlukan anak berusia 0-6 bulan terkandung dalam ASI, sementara saat anak berusia 6-23 bulan harus dilengkapi dengan makanan pendamping ASI (MPASI).
Inilah mengapa kegiatan menyusui dan menyusu pada sepasang ibu dan anak harus lebih gencar dipromosikan.
"Momen 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak adalah momen penting untuk mereka mendapatkan hak dasar atas kehidupan dan kesehatannya. Salah satunya adalah menyusui," tegas Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar dalam konferensi pers 'Pekan Menyusui Dunia 2024' melalui Zoom, Rabu (31/7/2024).
Sebab, menyusui memberikan perlindungan kesehatan pada anak, baik ketika mereka masih bayi maupun saat tumbuh besar.
Promosi produk pengganti ASI bikin angka menyusui turun
Nia mengungkapkan, masih ada celah dalam kegiatan menyusui di Indonesia. Salah satunya adalah promosi produk pengganti ASI.
Menurut dia, celah itu harus diperkecil agar kegiatan menyusui dan menyusu bisa menjangkau lebih banyak ibu dan anak di Nusantara.
"Di dunia, yang masih promosinya itu justru yang menghasilkan uang, produk pengganti ASI. Kenyataannya, itu berimbas pada menurunnya angka menyusui di dunia," ucap dia.
Kemudian, informasi tentang pentingnya kegiatan menyusui yang belum merata di Indonesia.
Baca juga:
Sebab, informasi yang diperoleh orangtua di kota-kota kecil tentang menyusui tidak sekomprehensif informasi di kota-kota besar.
Oleh karena itu, hadirnya Pekan Menyusui Dunia (PMD) dari World Alliance of Breastfeeding Act, digelar setiap tahun pada 1-7 Agustus, dinilai penting.
"Tujuannya untuk meningkatkan dukungan, promosi, dan perlindungan terhadap menyusui, serta praktik baik dalam memberi makan bayi dan anak," Nia berujar.
Bahkan, PMD diperlukan sebagai ajang selebrasi dan ajang untuk mengajak banyak pihak memberi dukungan positif.
Adapun, dukungan positif agar ibu dan anak berhasil, serta mampu, menyusui dan menyusu.
"Harapannya, seluruh ibu dan anak di Indonesia mendapatkan dukungan yang baik. Memberdayakan sesama ibu untuk mau, mampu, dan tahu untuk menyusui anaknya," kata Nia.
Terkini Lainnya
- Mengapa Susu Tidak Bisa Digantikan Protein Nabati?
- Winky Wiryawan Andalkan Sneakers untuk Beraktivitas, Termasuk Saat "Nge-DJ"
- Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Ini 4 Cara Mengatasi Konflik Keluarga
- Nonton Video Pendek Bahaya buat Anak? Ini Batas Usia Penggunaannya
- Viral Soal Video Pendek di Medsos Bahaya buat Anak, Apa Dampaknya?
- Song Hye Kyo Beberkan Rutinitasnya untuk Jaga Kesehatan Mental
- Tak Harus Nasi, Apa Alternatif Karbohidrat di Makan Bergizi Gratis?
- 6 Jenis Diet untuk Otak yang Lebih Sehat
- Bekal Anak Harus Dikonsumsi Maksimal 2 Jam Setelah Matang, Ini Alasannya
- 3 Hal yang Harus Dipahami Orangtua Saat Mendidik Anak Perempuan Remaja
- Panduan Diet Terbaik 2025 untuk Tubuh Sehat dan Hidup Berkelanjutan
- 4 Cara Berkomunikasi dengan Anak Perempuan Remaja, Orangtua Harus Tahu
- Begini Prosedur Minta Perlindungan LPSK untuk Masuk ke Rumah Aman
- Mengapa Banyak Siswa Enggan Makan Sayur dari Makan Bergizi Gratis?
- Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Mengapa Remaja Perempuan Sulit Akur dengan Ibu?