Catat, Tahapan MPASI Anak Mulai dari Usia 6 Bulan
TANGERANG, - Memberi makanan pendamping ASI atau MPASI tidak boleh sembarangan. Selain memerhatikan kelengkapan gizinya, pertimbangkan juga tekstur makanan.
Sebab, pemberian MPASI baru bisa dilakukan saat anak berusia enam bulan sampai dua tahun, alias periode emas (golden age) dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Anak.
1.000 HPK Anak dimulai sejak nol hari alias dari masa konsepsi sampai anak berusia dua tahun.
Sepanjang periode emas ini, pertumbuhan anak sedang berjalan dengan pesat sehingga ia memerlukan asupan gizi yang sesuai.
"Usia 0-6 bulan masih ASI full. Usia 6-9 bulan bertekstur lumat, selanjutnya ada yang cincang halus," jelas dr. Siska Natalia Situmeang, M.Ked.(Ped.), Sp.A di Gramedia World BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Jangan Asal, Simak 4 Syarat Pemberian MPASI
Tahapan pemberian MPASI
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Siska, ada tiga tahap perkembangan tekstur MPASI, banyaknya MPASI per porsi, dan frekuensi pemberiannya.
Tiga tahapan ini dibagi berdasarkan usia anak berdasarkan tahap perkembangannya. Berikut rangkum, Selasa (30/7/2024):
0-6 bulan
Usia 0-6 bulan memang tidak termasuk dalam tahap pemberian MPASI. Sebab, anak masih sepenuhnya diberikan ASI. Namun, perkembangan anak terkait makanan sudah mulai terlihat pada usia 4-6 bulan.
Misalnya saja responsif dengan membuka mulut saat sendok didekatkan, dan dapat memindahkan makanan dari sendok ke mulut.
Baca juga: Jangan Paksa Bayi Makan MPASI hingga Kenyang, Ini Sebabnya
6-9 bulan
1. Perkembangan anak
Tahap perkembangan anak pada usia 6-9 bulan adalah mereka sudah dapat memindahkan makanan dari satu sisi mulut ke sisi lainnya.
Selanjutnya, gigi depan bayi mulai tumbuh. Mereka juga mulai dapat menelan makanan dengan tekstur yang lebih kental.
2. Tekstur MPASI
Untuk teksturnya sendiri, anak-anak pada usia 6-9 bulan hanya diperbolehkan memakan makanan yang telah disaring (puree) atau dilumat (mashed).
3. Banyaknya MPASI per porsi
Terkini Lainnya
- Gaya 10 Influencer di Pernikahan Nita Vior, Inara hingga Fuji
- 5 Tanda Haid Tidak Normal, Wajib Waspada
- Jangan Takut, Ini 3 Tips Komunikasi dengan Penderita Skizofrenia
- Anak Tunjukkan Gejala Awal Skizofrenia? Lakukan 4 Hal Ini
- Curhat Nurra Datau, Pernah Alami Kulit Terbakar akibat Sepelekan Sunscreen
- Mengasuh Anak Juga Proses Pengembangan Diri, Kenapa?
- Seberapa Sering Laki-laki Harus Cukur Rambut?
- Jangan Merasa Bersalah Ketika Harus Meninggalkan Anak Bekerja
- Cara Mengajarkan Anak untuk Menghormati Waktu "Me Time" Orangtua
- 6 Perbedaan Barbershop dan Pangkas Rambut Biasa, Sudah Tahu?
- Studi Temukan Gen Z Generasi Paling Kesepian, Ternyata Ini Sebabnya
- Para Ibu, Kenali 3 Tahap Stres pada Pengasuhan Berikut
- Kenali 2 Siklus Stres pada Ibu dan Dampaknya
- 4 Fakta Kebaya Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Tak Cuma Milik Indonesia
- Pentingnya Deteksi Dini Skizofrenia agar Penderitanya Bisa Hidup Mandiri