luxdomini.net

- Jerawat di bokong memang tidak menyenangkan dan mengganggu. Namun, kondisi ini sebetulnya jarang terjadi dan tidak sama dengan jerawat di area tubuh lain.

"Jerawat di bokong tidak sama dengan jerawat sebetulnya yang kita alami di wajah, dada, atau punggung," kata profesor dermatologi dari Emory University School of Medicine, Jamie MacKelfresh, MD, seperti dilansir dari Everyday Health.

Lebih jauh, dokter kulit dan direktur penelitian kosmetik serta klinis dari departemen dermatologi di Mount Sinai Hospital, New York City, Joshua Zeichner, MD menjelaskan, secara umum, jerawat terjadi karena pori-pori yang tersumbat pada wajah, leher, bahu, lengan atas, punggung bagian atas, atau dada.

Baca juga:

• 4 Cara Ampuh Atasi Jerawat Membandel
• 5 Penyebab Jerawat di Tubuh dan Cara Menghilangkannya

Kondisi itu terjadi karena adanya penumpukan minyak yang terjebak di dalam folikel, yang pada akhirnya menyebabkan pertumbuhan berlebih dari bakteri penyebab jerawat dan peradangan.

"Ada tingkat kelenjar minyak yang tinggi di dada, punggung, dan lengan atas, dan itulah sebabnya jerawat mungkin berkembang di area tersebut," ucapnya.

Sementara benjolan seperti jerawat di bokong kemungkinan disebabkan oleh penyebab lain.

Meskipun jumlah pasti kasusnya belum diketahui, beberapa orang meyakini bahwa penyebab jerawat di bokong kemungkinan meningkat karena semakin banyak orang mengenakan pakaian ketat yang melekat pada kulit.

Misalnya, pakaian olahraga seperti celana yoga yang juga dipakai untuk kegiatan santai.

Apa penyebab jerawat di bokong?

Berikut beberapa kemungkinan penyebab jerawat di bokong yang perlu kamu ketahui:

1. Folikulitis

MacKelfresh menjelaskan, penyebab jerawat di bokong bisa jadi karena folikulitis atau peradangan folikel rambut. 

Folikulitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, ragi, jamur, iritasi folikel rambut, atau penyumbatan folikel rambut.

Menurut Mayo Clinic, folikulitis seringkali disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus (staph) di permukaan kulit.

Folikulitis muncul sebagai benjolan kecil yang dangkal dan bisa terasa gatal serta nyeri.

Zeichner menambahkan, folikulitis di bokong biasanya berkembang karena gesekan antara pakaian dan kulit, dikombinasikan dengan keringat, yang mengganggu lapisan luar kulit.

Baca juga: Rutin Pakai Sunscreen Bantu Mencegah Jerawat?

2. Karbuunkel

Karbuunkel terasa seperti benjolan nyeri berisi nanah di bawah kulit, mirip dengan rasa pada kista jerawat.

Karbuunkel dapat terjadi ketika folikulitis tidak terkendali dan mulai menjadi infeksi yang lebih dalam, menurut University of Rochester Medical Center.

Menurut University of Rochester, karbuunkel dan folikulitis dapat menyebabkan bekas luka jika tidak ditangani dengan benar.

Namun, untuk diketahui, memiliki jerawat parah di wajah dan tubuh bagian atas tidak berarti kita lebih mungkin mengalami folikulitis atau karbuunkel di bokong.

3. Keratosis pilaris

Benjolan kecil yang muncul di bokong umumnya tidak menyakitkan atau gatal dan biasanya tidak berbahaya.

Benjolan ini disebabkan oleh protein yang disebut keratin, yang biasanya melindungi kulit, menyumbat pembukaan folikel.

Para ahli tidak yakin mengapa ini terjadi, tetapi keratosis pilaris mungkin muncul bersamaan dengan kondisi kulit lain atau penyakit genetik.

Baca juga: Benarkah Vape Bisa Menimbulkan Jerawat di Wajah?

Jika kamu menemukan benjolan serupa di lengan dan kaki bagian luar, ada kemungkinan besar benjolan di bokong adalah keratosis pilaris, menurut Mayo Clinic.

4. Dermatitis kontak

Menurut The Ohio State University Wexner Medical Center, benjolan di bokong mungkin disebabkan oleh alergi terhadap pengawet kimia metilisotiazolinon, yang ditemukan dalam tisu basah yang dapat dibuang.

Bagi beberapa orang, tisu ini dapat menyebabkan dermatitis kontak alergi, menurut penelitian, meskipun ini lebih umum ditemukan pada area yang biasa terkontak dengan kain atau tisu lap, bukan pada pipi bokong.