luxdomini.net

Catat, 4 Hak Anak yang Wajib Terpenuhi untuk Kehidupan yang Sejahtera

Ilustrasi anak belajar di sekolah.
Lihat Foto

JAKARTA, - Setiap anak memiliki hak yang wajib dipenuhi oleh orangtua, lingkungan, dan pemerintah.

Pasalnya, pemenuhan hak anak dapat membuat kehidupan mereka lebih sejahtera.

Bahkan, ini menjadi salah satu alasan mengapa Indonesia merayakan Hari Anak Nasional setiap 23 Juli.

"Kenapa Hari Anak diperingati? Agar semua orang berkontemplasi mengenai hak anak," ungkap Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Pribudiarta Nur Sitepu, di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Melalui perayaan Hak Anak Nasional, diharapkan seluruh lapisan masyarakat memastikan bahwa hak-hak anak di Nusantara telah terpenuhi.

Baca juga: Jangan Lupa, Bermain Termasuk Hak Anak yang Wajib Dipenuhi!

Hak anak di Indonesia

Di Indonesia sendiri, ada empat hak anak yang harua diperhatikan dan dipenuhi. Apa saja?

1. Hak sipil

Hak sipil adalah hak anak untuk memiliki Kartu Identitas Anak (KIA) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Untuk KIA sendiri, aturan ini tercatat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 2 Tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak.

Pasal 2 Permendagri itu menyebutkan, tujuan KIA adalah untuk meningkatkan pendataan, perlindungan, dan pelayanan publik, serta sebagai upaya memberikan perlindungan dan pemenuhan hak konstitusional warga negara.

Ada dua jenis KIA yang diterbitkan oleh negara, yaitu KIA untuk mereka yang berusia 0-5 tahun dan 5-17 tahun.

Jika orangtua ingin membuka tabungan untuk anak, KIA digunakan sebagai syarat pendaftaran. Begitu pula dengan pendaftaran sekolah.

Dalam hak sipil, anak juga memiliki hak untuk berpartisipasi yang sama pentingnya.

Salah satu bentuk partisipasi sederhana dalam ranah keluarga adalah mengajak anak dalam mengambil keputusan.

Misalnya tentang menu makan hari ini, kegiatan di akhir pekan, acara televisi yang ingin ditonton, atau pembagian pekerjaan rumah.

"Biasanya, anak-anak yang memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam keluarga, biasanya keluarganya sehat," ujar Pribudiarta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat