luxdomini.net

12 Hal yang Meningkatkan Risiko Kerusakan Kulit akibat Sinar Matahari

Paparan sinar matahari dari balik jendela mobil
Lihat Foto

- Melewatkan pemakaian tabir surya bukan satu-satunya hal yang terkait dengan kerusakan kulit akibat sinar matahari. Produk perawatan kulit, obat-obatan, makanan tertentu, dan bahkan parfum dapat meningkatkan risiko tersebut.

Pada dasarnya, sinar matahari yang terik saja sudah cukup untuk menimbulkan kerusakan pada kulit. Namun, bila dikombinasikan dengan obat-obatan, produk, atau kebiasaan sehari-hari tertentu, risiko kerusakan akibat sinar matahari bisa meroket. 

Jadi apa saja yang bisa menambah risiko kerusakan kulit akibat papara cahaya matahari?

1. Produk perawatan kulit tertentu

Banyak produk anti penuaan dan jerawat bekerja dengan cara menipiskan lapisan luar kulit atau mengatur produksi melanin, pigmen alami yang bertindak sebagai penghalang terhadap sinar matahari, kata Alok Vij, MD, dokter kulit di Cleveland Clinic. 

Jika kulit makin tipis atau melanin berkurang, sinar matahari akan menembus kulit lebih dalam sehingga menimbulkan kerusakan lebih besar.

Perhatikan labelnya: Jika kau memakai produk yang mengandung retinol atau vitamin A, asam glikolat atau salisilat, atau hidrokuinon, kulitmu mungkin lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. 

Jika matahari bersinar terik, carilah tempat berteduh, mengoleskan tabir surya, dan mengenakan pakaian pelindung serta topi.

Baca juga: Melindungi Kulit dari Sinar Matahari Tak Hanya Dilakukan Siang Hari

2. Parfum 

Percaya atau tidak, wewangian tertentu bisa membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari. Parfum beraroma lavender, cedar, rosemary, bergamot, dan cendana sering kali mengandung bahan kimia yang menyebabkan kepekaan, kata Sonia Batra, MD, dokter kulit bersertifikat dan salah satu pembawa acara The Doctors. 

Jika aroma ini terkena sinar matahari, dapat menyebabkan iritasi kulit dan hiperpigmentasi inflamasi, katanya.

3. Obat tertentu

“Obat oral tertentu untuk jerawat, seperti isotretinoin, dapat meningkatkan risiko terbakar sinar matahari,” kata Dr. Batra. 

Selain itu, beberapa antidepresan, antihistamin, antibiotik, antijamur, dan antiinflamasi diketahui menyebabkan peningkatan fotosensitifitas. 

Pastikan untuk bertanya kepada dokter apakah obat-obatan yang kamu pakai mengharuskanmu melakukan tindakan pencegahan tambahan terhadap paparan sinar matahari untuk mencegah kerusakan akibat sinar matahari.

4. Kaca mobil atau ruangan

Kita tidak perlu berbaring di bawah sinar matahari untuk terkena kerusakan kulit akibat cahayanya. Ada dua jenis sinar ultra violet —UVB dan UVA— dan meskipun UVB terhalang oleh kaca jendela, UVA dapat menembus kaca dan masuk lebih dalam ke dalam kulit, jelas Dr. Alexis. 

Tabir surya setiap hari sangat penting terutama jika kamu menghabiskan banyak waktu di dalam mobil atau duduk di dekat jendela saat bekerja.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Kulit Belang akibat Sinar Matahari?

5. Pola makan

Kekurangan niasin (vitamin B3) dikaitkan dengan peningkatan kepekaan terhadap sinar matahari, kata Dr. Alexis. Daging, jamur, kacang tanah, dan biji-bijian sangat tinggi kandungan niasin-nya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat