5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memandikan Bayi Baru Lahir
JAKARTA, - Memandikan bayi baru lahir harus dilakukan dengan ekstra hati-hati. Jika tidak, kulit mereka bisa rusak dan berujung pada infeksi atau penyakit kulit.
Dokter Spesialis Anak di RS Brawijaya Antasari Jakarta dr. Attila Dewanti Poerboyo Sp.A (K) mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memandikan bayi baru lahir.
Cara memandikan bayi baru lahir
1. Pastikan bayi bugar
Sebetulnya, orangtua sudah mulai bisa memandikan bayi sejak lahir selama bayi dalam kondisi bugar.
Dua cara yang bisa dilakukan untuk memastikannya adalah melihat apakah anak menangis sekuat tenaga, serta apakah setiap satu jam bayi merasa lapar ingin minum ASI.
Sementara pada hari ketiga setelah dilahirkan, anak minum ASI setiap dua sampai tiga jam sekali.
Jika dua kondisi itu sudah terpenuhi, orangtua boleh memandikan anaknya.
Baca juga: Kapan Bayi Baru Lahir Boleh Dimandikan?
2. Boleh dimandikan setiap hari
Bayi baru lahir boleh dimandikan setiap hari. Namun, durasinya tidak perlu sesering dan selama orang dewasa.
"Boleh dimandikan setiap hari sekali, tapi mandinya tidak kayak orang dewasa karena kulitnya tipis banget," kata Attila.
Cara memandikan bayi baru lahir adalah "mandi celup" alias memandikannya beberapa saat saja.
3. Perhatikan suhu air
Suhu air untuk memandikan bayi baru lahir sebaiknya tidak terlalu panas agar tidak mengiritasi dan membakar kulitnya yang masih sensitif.
Bahkan, air hangat pun tidak disarankan karena dapat semakin menipiskan lapisan epidermis.
Sebab, jika lapisan epidermis rusak, kulit bayi baru lahir bisa lebih rentan terhadap berbagai masalah kulit.
Kendati demikian, suhu air juga tidak boleh terlalu dingin guna mencegah bayi baru lahir sakit.
"Tidak boleh panas dan dingin, jadi suhu ruangan saja," ujar Attila.
Baca juga: Berapa Suhu Air untuk Memandikan Bayi Baru Lahir?
4. Gunakan handuk katun
Attila menyarankan agar ayah dan ibu menggunakan handuk 100 persen katun saat mengeringkan tubuh si kecil.
Terkini Lainnya
- Mengapa Susu Tidak Bisa Digantikan Protein Nabati?
- Winky Wiryawan Andalkan Sneakers untuk Beraktivitas, Termasuk Saat "Nge-DJ"
- Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Ini 4 Cara Mengatasi Konflik Keluarga
- Nonton Video Pendek Bahaya buat Anak? Ini Batas Usia Penggunaannya
- Viral Soal Video Pendek di Medsos Bahaya buat Anak, Apa Dampaknya?
- Song Hye Kyo Beberkan Rutinitasnya untuk Jaga Kesehatan Mental
- Tak Harus Nasi, Apa Alternatif Karbohidrat di Makan Bergizi Gratis?
- 6 Jenis Diet untuk Otak yang Lebih Sehat
- Bekal Anak Harus Dikonsumsi Maksimal 2 Jam Setelah Matang, Ini Alasannya
- 3 Hal yang Harus Dipahami Orangtua Saat Mendidik Anak Perempuan Remaja
- Panduan Diet Terbaik 2025 untuk Tubuh Sehat dan Hidup Berkelanjutan
- 4 Cara Berkomunikasi dengan Anak Perempuan Remaja, Orangtua Harus Tahu
- Begini Prosedur Minta Perlindungan LPSK untuk Masuk ke Rumah Aman
- Mengapa Banyak Siswa Enggan Makan Sayur dari Makan Bergizi Gratis?
- Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Mengapa Remaja Perempuan Sulit Akur dengan Ibu?