luxdomini.net

JAKARTA, - Beberapa orangtua suka membawa anak mereka ke luar rumah saat jam makan untuk mencari suasana baru.

Ada orangtua yang suka memberi anaknya makan dengan duduk di depan rumah, taman perumahan, atau sambil jalan-jalan keliling kompleks.

"Ada orangtua yang kalau anaknya lagi makan, dibawa ke mana-mana. Itu enggak bagus terkait kebersihan," ungkap dr. Siska Natalia Situmeang, M.Ked.(Ped.), Sp.A di Gramedia World BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu (21/7/2024).

Sebab, lingkungan di luar rumah rentan terhadap kuman, bakteri, virus, dan jamur yang beterbangan di udara.

Alasan ayah dan ibu membawa anak ke luar rumah saat makan memang bagus jika ingin mereka menghirup udara segar.

Akan tetapi, kegiatan makan sebaiknya tetap dilakukan di dalam rumah, terutama ketika anak dalam periode golden age atau usia enam bulan sampai dua tahun.

Baca juga: Jangan Biasakan Anak Makan Sambil Main Gadget

kompas.com / Nabilla Ramadhian dr. Siska Natalia Situmeang, M.Ked.(Ped.), Sp.A di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu (21/7/2024).

"Bakteri kan banyak di udara, bisa hinggap ke makanan. Saat orangtua kasih makanan, kemudian makanan masuk ke mulut anak, jangan salahkan tiba-tiba anaknya mules," tegas Siska.

Pasalnya, kuman, bakteri, virus, dan jamur tidak memandang apakah peralatan makan dan makanan yang disajikan dalam keadaan steril atau tidak.

Jika anak sudah sakit, tentunya ayah dan ibu yang menjadi repot demi menyembuhkan kondisinya kembali.

Selain itu, kebiasaan memberi makan di dalam rumah dapat mengajarkan kepada anak bahwa kegiatan itu sebaiknya dilakukan di dalam ruangan.

Jika sudah terbiasa sejak kecil, kegiatan makan di dalam ruangan akan terpatri dalam pikiran mereka sampai dewasa.

"Harus diajarkan ke anak-anak sejak dini bahwa proses makan itu di meja makan (dalam ruangan), sehingga sudah ada di pikiran mereka," pungkas Siska.

Baca juga: Menu Makanan Anak Harus Bervariasi