luxdomini.net

Mengenal 6 Jenis Kebaya Nusantara dan Ciri Khasnya

Para perempuan menggunakan Kebaya di acara Remaja Berkebaya dan Berkain Nusantara, Sabtu (20/7/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Kebaya merupakan salah satu pakaian tradisional khas Indonesia yang digunakan oleh perempuan Indonesia sejak abad ke-15.

Bahkan kebaya menjadi saksi sejarah perkembangan Indonesia yang hingga saat ini masih eksis. 

Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Bogor, Sitawati Ken Utami mengungkap bahwa kebaya memiliki jenis yang beragam. Tentunya setiap jenisnya memiliki ciri khasnya masing-masing. Penasaran? Berikut rangkumannya.

1. Kebaya Kutubaru 

Ketua PBI Bogor, Sita menjelaskan Kebaya Kutubaru identik dengan bef dibagian dada./Devi Pattricia Ketua PBI Bogor, Sita menjelaskan Kebaya Kutubaru identik dengan bef dibagian dada.

Kebaya kutubaru menjadi salah satu jenis kebaya yang paling populer dan mudah ditemukan di pasaran. 

Kebaya Kutubaru pertama kali muncul di akhir abad ke-18 dengan ciri khasnya yang menghubungkan lipatan kiri dan kanan kebaya dengan bef atau kain kotak tambahan di bagian dada. 

Sita menjelaskan bahwa kebaya kutubaru dulunya identik dengan bentuk leher yang kotak tanpa adanya tambahan bordir atau hiasan lainnya.

“Kebetulan ibu saya penjahit dan kotak yang ada di kebaya ini itu namanya bef. Bagian bef ini yang identik dengan Kebaya Kutubaru,” ujar Sita dalam acara Remaja Berkebaya dan Berkain Nusantara di Jakarta Selatan, Sabtu (20/7/2024).

Baca juga: 5 Model Sepatu yang Cocok untuk Kebaya, Lebih Anggun dan Feminin 

2. Kebaya Kartini

Kebaya Kartini buat lebih tertutup dengan menyatukan lipatan sisi kiri dan kanan./Devi Pattricia Kebaya Kartini buat lebih tertutup dengan menyatukan lipatan sisi kiri dan kanan.

Sesuai dengan namanya, Kebaya Kartini ini konon katanya terinspirasi oleh sosok Raden Ajeng Kartini. 

Sita menjelaskan bahwa pada waktu itu, R.A. Kartini belajar mengaji di rumahnya dan diminta untuk berpakaian lebih tertutup dan tidak mengekspos dada.

Alhasil kedua lipatan di sisi kanan dan kiri disatukan dan tidak memiliki bef lagi. Kebaya tersebut memberikan kesan yang lebih sopan dan tertutup, khususnya di bagian dada.

“R.A. Kartini itu belajar mengaji di rumahnya, orang tuanya yang mengundang guru ngaji. Ternyata kebayanya itu diminta untuk lebih tertutup, jadi bagian kiri dan kanannya itu ditangkupkan,” katanya. 

3. Kebaya Encim

Kebaya Encim memiliki ciri khas berwarna cerah dengan bordiran berwarna warni./Devi Pattricia Kebaya Encim memiliki ciri khas berwarna cerah dengan bordiran berwarna warni.

Sita menyatakan bahwa perkembangan kebaya tidak lepas kaitannya dengan pengaruh komunitas Tionghoa yang berada di Indonesia. Hal ini menjadi latar belakang munculnya Kebaya Encim.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat