Bukan Flexing, Riset Ungkap 4 Alasan Gen Z Bikin Konten Olahraga
- Konten-konten olahraga para anak muda banyak kita lihat di media sosial. Sebagian di antaranya diproduksi oleh mereka yang berada di usia generasi Z (Gen Z), yakni kelahiran 1997-2012.
Kendati demikian, sebuah riset terbaru menemukan bahwa konten olahraga di media sosial ternyata bukan mereka unggah untuk sekadar pamer alias flexing, melainkan untuk berbagai alasan positif yang menunjukkan ciri khas mereka sebagai digital native.
Alasan tersebut termasuk menginspirasi orang lain, mendokumentasikan pencapaian, mendapatkan dukungan, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan tubuh.
Baca juga:
- Hidup di Dunia Digital, Alasan Fesyen Gen Z Lebih Beragam
- Gen Z Mencari Komitmen, Apa yang Diharapkan Perempuan Saat Kencan?
Adapun riset tersebut dilakukan oleh firma penyaji data perilaku belanja konsumen Kantar dan bertajuk "360: GenZ Data". Riset ini melibatkan 4.000 responden dari berbagai generasi dan secara spesifik 1.200 responden Gen Z di lebih dari 40 kota di Indonesia.
"Karena awalnya mereka juga merasa terinspirasi dari posting-an teman-temannya. Akhirnya mereka juga ikut dan ingin menginspirasi lewat olahraga ini sehingga harus diapresiasi," ujar Director of Kantar Indonesia, Dwi Anggraeni di Jakarta, Kamis (18/7/2024), seperti dilansir dari Antara.
Berikut beberapa alasan Gen Z mengunggah konten olahraga ke media sosial, berdasarkan riset Kantar Indonesia:
1. Menginspirasi orang lain
Seperti diungkapkan sebelumnya, kebanyakan Gen Z merasa terinspirasi dengan konten-konten olahraga yang mereka lihat di media sosial.
Untuk itu, mereka juga ingin mengunggah konten olahraga pribadinya demi memberikan dampak yang sama.
"Ini yang paling penting dari motivasi mereka posting konten olahraga di sosial media ialah untuk inspiring the others," ucap Dwi.
Baca juga: Banyak Gen Z Tidak Ingin Punya Anak, Apa Alasannya?
2. Dokumentasi pencapaian dan motivasi diri
Gen Z menggunakan media sosial untuk mendokumentasikan pencapaian baru mereka dalam berolahraga.
Hal ini membantu mereka untuk melacak kemajuan dan tetap termotivasi untuk mencapai target.
"Ada salah satu responden bilang dia bisa ingat kapan pertama kali berhasil di 5K, 10K, dan pertama kali maraton karena postingan media sosial. Ada juga yang dulu melihat progresnya dalam headstand, kalau dulu dia butuh berkali-kali jatuh, sekarang ternyata cuma satu kali coba sudah berhasil."
"Nah posting-posting konten ini artinya sangat impactful dan memotivasi mereka," tuturnya.
3. Mendapatkan dukungan dan terhubung dengan komunitas
Gen Z mengunggah konten olahraga untuk mendapatkan dukungan dari pengikutnya di media sosial. Dukungan positif dari komunitas online ini meningkatkan semangat mereka dalam menjaga kebugaran.
Media sosial juga membantu mereka terhubung dengan orang-orang yang memiliki minat dan tujuan yang sama.
Baca juga: Smart Parenting, Pola Asuh Modern untuk Milenial dan Gen-Z
4. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan tubuh
Tren meningkatnya konten olahraga di media sosial dikaitkan dengan meningkatnya kesadaran generasi muda tentang pentingnya kesehatan tubuh.
Media sosial berperan dalam menyebarkan informasi dan edukasi tentang gaya hidup sehat dan aktif.
Terkini Lainnya
- Waspadai, Risiko Kesehatan di Balik Praktik "Swinger"
- Kenapa Fenomena "Swinger" Lebih Sering Dijumpai di Kota Besar?
- Jadi Orangtua, Gen Z Awal Lebih Kritis Soal Info Kesehatan
- Intip 4 Ide OOTD Kasual Kim Yoon Hye, Pemeran di Love Scout
- Alasan Gen Z Awal Cukup Matang dalam Mempertimbangkan Jumlah Anak
- Kasus Siswa Dihukum Duduk di Lantai Bisa Hilangkan Motivasi Belajar
- Cerita Tom Holland, Adaptasi Pola Makan Demi Peran
- 5 Cara Mengatasi IBS untuk Pencernaan yang Lebih Nyaman
- Sibuk tapi Ingin Merawat Kulit? Eva Mulia Clinic Tawarkan Perawatan Praktis dan Efektif
- 5 Ide OOTD Han Ji Min dalam Serial Love Scout, Cocok untuk ke Kantor
- Orangtua dari Gen Beta Enggan Punya Anak dengan Jarak Usia Berdekatan
- Siswa SD Dihukum Belajar di Lantai karena Menunggak SPP, Pakar Sebut Termasuk "Bullying"
- 9 Makanan untuk Mengatasi Gejala Depresi, Kimchi hingga Kacang Arab
- Siswa Tunggak SPP, Hukuman Intimidatif Bisa Sebabkan Anak Stres hingga Depresi
- Makan Bergizi Gratis, Pahami Preferensi Makan Anak dengan Merangkul Penjual Kantin