8 Tanda Anak Kecanduan Game, Salah Satunya Suka Bohong

JAKARTA, – Kecanduan game pada anak-anak dapat berdampak buruk pada kehidupan sosialisasinya.
Dilansir dari CBT Professionals, Minggu (7/7/2024), kecanduan yang juga disebut dengan Internet Gaming Disorder ini dapat membuat anak-anak mungkin merasa sulit untuk berinteraksi dengan anak-anak lain dalam aktivitas di dunia nyata.
Adapun, CBT Professionals adalah situs yang menyediakan layanan psikologi klinis untuk orang dewasa, anak-anak, pasangan, keluarga, dan pihak ketiga di Australia.
Anak kecanduan game juga dapat kesulitan mengendalikan emosinya. Mereka akan beralih ke solusi pengendalian emosi yang mudah seperti video game.
Baca juga:
- Benarkah Video Game Bisa Membuat Anak Kecanduan?
- 3 Penyebab Gadget Mudah Bikin Penggunanya Kecanduan
Bukannya menghadapi emosi yang dirasakan, anak yang kecanduan lebih memilih untuk bermain video game sebagai selingan atau pelarian.
Namun, apakah anak yang setiap hari bermain video game sudah dikategorikan kecanduan? Berikut tanda anak kecanduan game yang perlu orangtua ketahui.
1. Terlalu asyik bermain
Video game adalah hiburan yang populer di kalangan orang dewasa dan anak-anak. Jadi, bisa cukup sulit untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bermain cukup lama.
Namun, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) bagian DSM-5 menyebutkan, anak yang kecanduan bermain video game bisa menghabiskan delapan sampai 10 jam per hari dan 30 jam per minggu, untuk bermain video game.
DSM adalah panduan yang diterbitkan oleh Asosiasi Psikiater Amerika yang menyampaikan tanda dan gejala dari beberapa ratus kondisi kesehatan mental, termasuk kecemasan, depresi, gangguan makan, gangguan stres pasca-trauma, dan skizofrenia.
Pada 2013, Internet Gaming Disorder diusulkan untuk dimasukkan ke dalam DSM. Saat ini, gangguan itu merupakan bagian dari DSM-5.
Baca juga: Memilih Game Seru Saat Bermain di Pusat Permainan
2. Tidak melakukan aktivitas lain
Pertanyaan yang penting untuk ditanyakan adalah apakah anakmu melepaskan hobi atau tanggung jawab lain demi bermain video game.
Jika mereka berhenti menyelesaikan pekerjaan rumah, bertemu dengan teman-teman, atau melakukan hobi lain seperti olahraga, ada kemungkinan anakmu terlalu banyak bermain video game.
3. Emosional saat dipisahkan dari video game
Tanda hubungan yang tidak sehat dengan video game adalah ketika anak menjadi galak, cemas, atau sedih saat kamu mencabut akses bermain game-nya.
Dikutip dari Institute for Family Studies, anak yang kecanduan video game juga bisa marah, mudah tersinggung, atau cemas ketika kamu membatasi waktu bermainnya.
Institute for Family Studies adalah laman riset dan edukasi publik tentang pernikahan, kesejahteraan anak-anak, dan pola asuh di Amerika Serikat.
4. Tidak bisa membatasi waktu
Anak yang kecanduan video game mungkin terus bermain untuk waktu yang lama, meski tahu bahwa mereka perlu mengurangi durasinya.
Terkini Lainnya
- Gaya Cristiano Ronaldo Saat Naik Pesawat, Termasuk Saat ke Kupang?
- Mimpi Buang Air Besar, Tanda Keberuntungan atau Petaka?
- Apakah Tes MBTI Akurat? Ini Kata Ahli dan Deskripsinya
- Gaya Ikonik Mendiang Kim Sae-ron dan Won Bin dalam "The Man from Nowhere"
- Ronaldo ke Kupang Diajak Aktris Cote de Pablo, Siapa Dia?
- Zodiak Taurus Februari 2025: Karier Bersinar, Keuangan Harus Dikontrol
- 6 Cara Kabur dari Rutinitas Tanpa Harus Bepergian Jauh
- Bulking Saat Puasa, Aman atau Tidak?
- Survei: 62 Persen Orang Merasa Kesepian Meski di Tengah Keramaian
- Seperti Mahalini, Ini Alasan Banyak Orangtua Rahasiakan Wajah Bayinya
- Terapkan Sustainable Fashion, Kami Idea Manfaatkan Sisa Bahan Fesyen
- Remaja Rentan Merasa Kesepian, Ini Alasannya
- Kim Sae Ron Meninggal Dunia, Kenang 9 Gaya Ikoniknya di Film dan Drama
- Kesepian Lebih Sering Dialami Masyarakat Perkotaan, Mitos atau Fakta?
- Gelar "Fan Meeting" di Jakarta, Hwang In Youp Ungkap "Outfit" Andalannya