Seberapa Sering Pasangan Seharusnya Bercinta?
- Umumnya di awal hubungan atau masa bulan madu, saat gairah masih menggebu, pasangan akan lebih sering bercinta. Namun seiring berjalannya waktu, frekuensi hubungan intim itu cenderung berkurang.
Jika membandingkan hubungan kita dengan yang ada di TV atau media sosial, kamu mungkin bertanya-tanya apa yang sebenarnya “normal” dalam suatu hubungan: “Seberapa sering pasangan harus berhubungan seks?”
Ini adalah topik yang menggugah rasa ingin tahu banyak dari kita, sehingga banyak penelitian dan pendapat para ahli yang mencoba untuk menentukan angka tertentu.
Kamu mungkin pernah menemukan angka dari penelitian tahun 2017 yang menunjukkan bahwa bercinta seminggu sekali bisa menjadi waktu yang tepat bagi beberapa pasangan.
Namun, seperti kebanyakan hal dalam hidup, apakah benar-benar ada jawaban universal untuk pertanyaan seperti itu?
Baca juga: Seberapa Sering Pasangan Seharusnya Bercinta? Ini Kata Terapis
Seberapa sering pasangan harus berhubungan seks?
Jawaban atas pertanyaan “seberapa sering pasangan harus berhubungan seks” sangat beragam tergantung dari masing-masing pasangan. da yang seminggu sekali, ada yang tiga kali. Tapi ada juga yang sebulan sekali atau lebih jarang.
Kameelah Phillips, MD, seorang OBGYN, konsultan laktasi, serta advokat dan pendidik kesehatan wanita dari New York, berbagi, “Setiap pasangan adalah unik, dan selama mereka memiliki rutinitas dan kepuasan yang disepakati bersama, maka tidak ada rekomendasi eksternal seerapa sering mereka harus bercinta.”
Bagi sebagian orang, ekspresi fisik melalui penetrasi adalah hal yang penting, sementara bagi sebagian lainnya, bentuk keintiman non-seksual seperti berpelukan dan berciuman sudah memenuhi kebutuhan emosional dan fisik mereka.
Natasha Bhuyan, MD, seorang dokter keluarga dari Phoenix, AZ, menggemakan sentimen ini dan mengingatkan kita bahwa kepuasan pribadi dapat berfluktuasi berdasarkan suasana hati, kesehatan, dan berbagai tahap kehidupan.
Dr. Bhuyan lebih lanjut membahas kesalahpahaman umum tentang hasrat seksual antara pria dan wanita, dengan menjelaskan bahwa terdapat “variasi yang sangat luas di antara orang-orang dan preferensi mereka,” yang tidak selalu sejalan dengan stereotip gender.
Meskipun benar bahwa kadar testosteron yang lebih tinggi sering dikaitkan dengan peningkatan libido, hal ini tidak selalu berarti semua laki-laki terus menerus ingin bercinta.
Bisa jadi karena kondisi mental, fisik yang tidak memadai, atau kebosanan, membuat seseorang --baik laki-laki maupun wanita-- enggan bercinta dengan pasangannya.
Baca juga: 5 Cara Bangkitkan Gairah Istri yang Enggan Bercinta
Bagaimana kehidupan seks yang sehat?
“Kehidupan seks yang sehat menciptakan ruang aman bagi pasangan untuk mengeksplorasi hasrat dan fantasi tanpa menghakimi,” kata Dr. Phillips.
Mengenai frekuensi hubungan seksual, kedua dokter sepakat: Tidak ada batas waktu paling tepat untuk bercinta selama kedua pasangan tetap tidak terganggu.
Meski demikian, memiliki kehidupan seks yang sehat menawarkan lebih banyak manfaat dari sekedar kesenangan. Klinik Cleveland menunjukkan beberapa keuntungan yang dapat berdampak positif pada kesehatan Anda secara keseluruhan:
- Seks dapat membantu Anda membakar kalori
- Seks meningkatkan kesehatan jantung dan memperkuat sistem kekebalan tubuh
- Seks berpotensi mengurangi rasa sakit
- Seks adalah cara yang efektif untuk menghilangkan stres
Dalam hal ini, bila Anda bisa menjadwalkan hubungan seks teratur atau lebih sering, manfaatnya tentu akan lebih besar. Intinya kita tidak perlu memaksakan diri bila sedang tidak menginginkannya, karena bisa jadi hal tersebut justru memunculkan peraaan tidak suka.
Baca juga: 7 Masalah yang Bikin Perempuan Sulit Orgasme Saat Bercinta
Terkini Lainnya
- Dibanding Perempuan, Keputusan Finansial Pria Lebih Sering Dipengaruhi Emosi
- Waspadai Dampak Psikologis pada Anak jika Orangtua Terlibat "Swinger"
- Raline Shah Dilantik jadi Stafsus Menkomdigi, Intip 7 Potretnya
- Intip Gaya Anggun Raline Shah Saat Dilantik Jadi Stafsus Menkomdigi
- Porsi Nasi di Makan Bergizi Gratis Dianggap Terlalu Banyak, Bagaimana Idealnya?
- Britney Spears Kena Imbas Kebakaran di Los Angeles, Menyetir hingga 4 Jam untuk Mengungsi
- Muncul "Breakout" Setelah Perawatan Jerawat, Apakah Tanda Tidak Cocok?
- Dokter Gizi Imbau Program Makan Bergizi Gratis Perketat 6 Prinsip HACCP demi Kesehatan Anak
- Keluhan Makanan Basi di Menu Makan Bergizi Gratis, Apa Dampaknya jika Dikonsumsi Anak?
- Komunikasi Lewat Teks Bermanfaat untuk Introvert dan Ekstrovert
- Komunikasi Lewat Chat atau Telepon, Mana Lebih Efektif bagi Gen Z dan Milenial?
- Kenali, 3 Tanda Eksplorasi Seksual yang Tidak Sehat
- Di Mana Batasan “Normal” dalam Eksplorasi Seksual?
- 3 Cara Mengetahui Moon Sign, Pahami Sifat Emosional
- Apa Itu "Swinger"? Fenomena di Balik Kasus di Jakarta dan Bali