Kenapa Olahraga Bisa Bikin Bahagia?
- Olahraga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan fisik. Namun, apakah kamu menyadari bahwa seringkali olahraga membuat kita juga merasa bahagia?
Ternyata, ada beberapa hal yang menjelaskannya. Berikut ulasan singkatnya, seperti dilansir dari CNET dan Cleveland Clinic.
Kenapa olahraga bisa bikin bahagia?
Untuk menjawab kenapa olahraga bisa bikin bahagia, aktivitas fisik, bersama dengan pilihan makanan dan tingkat stres, dapat sangat memengaruhi suasana hati dan mengurangi risiko kecemasan dan depresi.
Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada 2019, sebanyak 4,7 persen orang dewasa berusia 18 tahun ke atas mengalami depresi secara teratur.
Adapun gaya hidup dengan tingkat stres yang tinggi cenderung menjadi sumber utama depresi.
Baca juga:
- Apakah Olahraga Membuat Muka Tampak Awet Muda?
- 6 Alasan Mengapa Jalan Kaki Masih Menjadi Olahraga Terbaik
Menjaga suasana hati adalah hal yang penting. Peningkatan pelepasan hormon stres dapat merusak atau mencegah pertumbuhan sel di bagian otak yang mengontrol suasana hati kita.
Meskipun terapi dan obat anti-depresan bisa membantu, tetapi Asosiasi Psikiater Amerika merekomendasikan olahraga sebagai pilihan pengobatan untuk depresi.
Cara ini efektif baik jika dilakukan sendiri atau dikombinasikan dengan perawatan standar.
Lakukan olahraga yang kita sukai Jika senang berjalan kaki, misalnya, cobalah menargetkan 10.000 langkah per hari untuk manfaat kesehatan terbaik.
Sementara jika menyenangi yoga atau zumba, kamu bisa bergabung dengan komunitas lokal untuk berolahraga bersama. Lakukan hal yang sama dengan olahraga lainnya.
CDC merekomendasikan 150 menit olahraga dalam seminggu atau jika dibagi menjadi lima sesi hanya 30 menit sehari.
Baca juga:
Berolahraga bersama teman, keluarga, atau orang-orang baru yang kita kenal juga membuat kita merasakan hubungan yang nyata dengan sesama manusia.
Support system tersebut juga memberikan dorongan emosional sendiri dan membuat kita semakin bersemangat untuk menjalani hari.
Terkini Lainnya
- 5 Tanda Haid Tidak Normal, Wajib Waspada
- Jangan Takut, Ini 3 Tips Komunikasi dengan Penderita Skizofrenia
- Anak Tunjukkan Gejala Awal Skizofrenia? Lakukan 4 Hal Ini
- Curhat Nurra Datau, Pernah Alami Kulit Terbakar akibat Sepelekan Sunscreen
- Mengasuh Anak Juga Proses Pengembangan Diri, Kenapa?
- Seberapa Sering Laki-laki Harus Cukur Rambut?
- Jangan Merasa Bersalah Ketika Harus Meninggalkan Anak Bekerja
- Cara Mengajarkan Anak untuk Menghormati Waktu "Me Time" Orangtua
- 6 Perbedaan Barbershop dan Pangkas Rambut Biasa, Sudah Tahu?
- Studi Temukan Gen Z Generasi Paling Kesepian, Ternyata Ini Sebabnya
- Para Ibu, Kenali 3 Tahap Stres pada Pengasuhan Berikut
- Kenali 2 Siklus Stres pada Ibu dan Dampaknya
- 4 Fakta Kebaya Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Tak Cuma Milik Indonesia
- Pentingnya Deteksi Dini Skizofrenia agar Penderitanya Bisa Hidup Mandiri
- Berburu Flash Sale Skincare bareng Jastiper dan "Beauty Enthusiast"...